GAZA, KOMPAS.TV - Israel dilaporkan telah menarik lima brigade tentaranya dari medan perang di Gaza.
Lima brigade Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yaitu Brigade Lapis Baja ke-560, Brigade ke-261, Brigade ke-828, Brigade Lapis Baja Cadangan ke-14, dan Brigade Pasukan Terjun Payung Cadangan ke-551, semuanya ditarik mundur.
Penarikan pasukan itu dilaporkan dilakukan pada Minggu (31/12/2023). Menurut IDF, penarikan mundur kelima brigade tersebut bukan karena mereka telah menang di Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.
Baca Juga: Eks Khatib Masjid Al-Aqsa dan Menteri Palestina Tewas karena Serangan Israel di Gaza
Tetapi lebih disebabkan karena mereka bersiap untuk melakoni perang sepanjang tahun 2024 dan untuk waktu lama.
Selain itu, Israel mengeklaim operasi darat yang dilakukan sejak beberapa pekan terakhir, telah berhasil menurunkan jumlah roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayahnya.
Pengumuman itu dikeluarkan di tengah perintah agar tentara Israel terus melakukan operasinya di Gaza.
Terkait penarikan mundur lima brigade tersebut, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer Israel melakukan penyesuaian terhadap penempatan tentaranya di Gaza.
Menurutnya, hal itu demi mengantisipasi perang panjang yang akan terjadi.
“Kami menyesuaikan metode pertempuran untuk setiap wilayah di Gaza, dan kekuatan yang diperlukan untuk menjalankan misi sebaik mungkin. Tiap daerah memiliki karakteristik dan kebutuhan operasional yang berbeda-beda,” kata Hagari, dikutip dari Times of Israel.
Baca Juga: Peringatan Xi Jinping di Tahun Baru: Taiwan Akan Bersatu dengan China Apa pun yang Terjadi
“Malam ini tahun 2024 akan dimulai. Tujuan perang memerlukan perjuangan yang panjang, dan kami bersiap untuk itu,” tambahnya.
Hagari menegaskan militer Israel akan melakukan manajemen kekuatan yang cerdas di Gaza.
Ia mengatakan mereka akan mengizinkan pasukan wajib militer untuk pulang demi membantu membangkitkan kembali perekonomian.
Sementara itu, menurut Al Jazeera, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai sedikitnya 21.822 orang per 31 Desember 2023 pukul 17.00 WIB. Sebanyak 8.800 anak-anak, dan 6.300 perempuan.
Jumlah korban terluka mencapai lebih dari 56.451 orang, sementara 7.000 orang lebih dinyatakan hilang.
Di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang juga diduduki Israel sejak 1967, jumlah korban tewas sedikitnya 319 orang termasuk 83 anak-anak.
Sementara Israel mengeklaim jumlah korban tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, diralat dari sebelumnya 1.405 orang.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.