TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengaku tengah melakukan kontak untuk membebaskan sandera Israel yang ditahan Hamas.
Hamas telah menculik 240 orang saat melakukan aksi ke wilayah Israel, yang dilaporkan juga membunuh 1.200 orang.
Israel sendiri kemudian melakukan serangan balasan ke Gaza, dan menewaskan lebih dari 21.000 warga Palestina.
Baca Juga: Politikus Pro-Putin Ditemukan Tak Bernyawa, Perpanjang Daftar Elite Rusia yang Tewas Misterius
Saat dilakukan gencatan senjata akhir bulan lalu, Hamas telah membebaskan 81 sandera Israel, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta juga 24 warga asing.
Saat ini diperkirakan Hamas masih menahan sekitar 130 sandera Israel.
“Saat ini kami masih melakukan kontak. Situasi yang akan tak bisa diungkapkan, dan kami akan mencoba mengembalikan mereka semua,” ujar Netanyahu, Kamis (28/12/2023) dikutip dari Anadolu Agency.
Namun, Netanyahu tak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai sifat dari kontak itu.
Keluarga dari sandera Israel yag ditahan Hamas telah menyerukan protes untuk menekan pemerintah demi membebaskan mereka.
Baca Juga: Putin Ungkap Perang di Ukraina akan Berlangsung Lima Tahun, Janjikan Kemenangan Bakal Diraih
Hamas sendiri menegaskan bahwa mereka tak akan membebaskan para sandera Israel hingga perang di Gaza usai.
Tentara Israel saat ini dilaporkan terus bergerak masuk di Gaza dan mengepung kamp pengungsian di Gaza tengah.
Bahkan mereka menyuruh rakyat Palestina yang ada di sana untuk pergi, padahal dapat dikatakan tak ada lokasi lowong di wilayah enklave itu.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.