AIN EBEL, KOMPAS.TV - Umat Kristen di desa-desa perbatasan di selatan Lebanon pada Minggu (24/12/2023) kemarin bersiap-siap merayakan Natal yang hening di bawah bayang-bayang perang berkepanjangan di Gaza dan dampaknya di Lebanon.
Sementara di Beirut restoran-restoran penuh sesak dan ratusan orang berduyun-duyun ke pasar Natal dalam beberapa hari menjelang liburan, di desa perbatasan rumah-rumah kosong dan bisnis-bisnis tutup.
Penduduk melarikan diri untuk tinggal bersama kerabat atau di apartemen-apartemen sewaan di Beirut atau daerah-daerah lain yang lebih jauh dari konflik.
Sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober, kelompok militan Lebanon, Hezbollah, dan pasukan Israel terlibat dalam bentrokan hampir setiap hari di perbatasan yang telah menewaskan sekitar 150 orang di pihak Lebanon.
Sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah dan kelompok-kelompok sekutunya, namun juga setidaknya 17 warga sipil, menurut perhitungan The Associated Press.
Ada sekitar 72.437 orang di Lebanon yang mengungsi, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi IOM.
Di desa mayoritas Kristen Ain Ebel, pasukan perdamaian PBB membagikan mainan di sebuah sekolah swasta pada hari Sabtu kepada sekitar 250 anak yang keluarganya tetap tinggal di sana dan di desa-desa terdekat Rmeish dan Debel.
Sekolah Saint-Joseph des Saints-Cœurs, seperti kebanyakan sekolah di daerah tersebut, ditutup karena pertempuran, yang telah menewaskan tiga siswa mereka.
Baca Juga: AS Tak Pedulikan Surat Gereja Betlehem Minta Gencatan Senjata di Gaza, Dibalas dengan Veto di PBB
Tiga saudara perempuan - Rimas Shor, 14; Talin Shor, 12; dan Layan Shor, 10 tahun, tewas bersama nenek mereka, Samira Abdul-Hussein Ayoub, oleh serangan Israel yang mengenai mobil yang mereka tumpangi pada 5 November.
“Kami hidup dalam perang dalam segala arti kata," kata Suster Maya Beaino, kepala sekolah.
"Tiga perempat warga desa telah melarikan diri. Orang-orang yang tinggal di desa saat ini dalam keadaan sedih dan tidak ada yang menghias atau bahkan menaruh pohon natal di rumah mereka."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.