WASHINGTON, KOMPAS.TV - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan Iran terlibat sangat dalam atas rencana operasi Houthi yang menyerang kapal di Laut Merah.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan hal itu tertuang dalam laporan intelijen AS yang dirilis Jumat (22/12/2023).
Kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran telah meluncurkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal komersial dan perdagangan yang melewati Laut Merah pada empat pekan terakhir.
Baca Juga: Ini Sosok Pelaku Penembakan Massal di Praha yang Tewaskan 14 Orang, Mahasiswa Peraih Penghargaan
“Dukungan Iran terhadap krisis Gaza telah membuat Houthi meluncurkan serangan terhadap Israel dan sasaran maritim, meski Iran sering menyerahkan wewenang pengambilan keputusan operasional kepada Houthi,” ujar Watson mengutip laporan itu dikutip dari CNN.
Pada Selasa (19/12/2023), pejabat senior militer Amerika Serikat (AS) mengatakan Iran tengah beroperasi di Laut Merah, ketika ditanya apakah negara itu membantu Houthi memilih target, pejabat tersebut menegaskan serangan Houthi dilakukan tanpa pandang bulu.
Pernyataan pejabat itu pun diakui oleh laporan intelijen tersebut.
“Iran mempunyai pilihan untuk memberikan atau menahan dukungan ini, yang tanpanya Houthi akan kesulitan melacak dan menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi jalur pelayaran melalui Laut Merah dan Teluk Aden,” kata Watson.
Laporan intelijen tersebut juga memperkirakan bahwa Iran telah menyediakan sistem pengawasan kepada Houthi sehingg membuat mereka beroperasi di lingkup maritim.
“Iran menyiapkan taktik intelijen yang sangat kritis dan membuat Houthi bisa menargetkan kapal di perairan sejak kelompok itu melancarkan serangan pada November,” tuturnya.
Baca Juga: Cerita AS Akhirnya Dukung Resolusi PBB Terkait Gaza, Ternyata karena Ada Perubahan
Watson juga mengatakan bahwa drone dan rudal yang digunakan Houthi untuk melakukan serangan juga disiapkan oleh Iran.
AS sendiri pada pekan ini meluncurkan Operasi Penjaga Kemakmuran, koalisi maritim yang bertujuan memperkuat keamanan di Laut Merah.
Pentagon mengungkapkan sebanyak 20 negara telah menandatangani inisiatif tersebut sejauh ini.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.