KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengirim perempuan Afghanistan korban kekerasan gender ke penjara.
Mereka berdalih melakukan hal tersebut untuk melindungi mereka.
Hal tersebut dikemukakan melalui laporan PBB yang diterbitkan Kamis (14/12/2023).
Menurut laporan tersebut, sebelum Taliban kembali berkuasa pada 2021, ada 23 pusat perlindungan perempuan di Afghanistan.
Baca Juga: Ancaman Rusia jika Menang Perang di Ukraina, NATO Bisa Alami Masalah Terbesar dalam 3 Dekade
Perempuan yang ada di tempat perlindungan tersebut adalah penyintas dari kekerasan gender yang mencari perlindungan.
Namun menurut laporan PBB, pusat seperti itu sudah tak ada lagi di negara tersebut.
Pejabat pemerintahan Taliban mengatakan kepada Misi Asistensi di Afghanistan bahwa tempat perlindungan seperti itu tak dibutuhkan, berbeda dengan konsep Barat.
Dikutip dari Associated Press, laporan tersebut mengatakan Taliban mengirimkan perempuan Afghanistan ke penjara jika mereka tak punya kerabat pria untuk tinggal.
Atau jika kerabat pria itu diyakini tidak dalam keadaan aman.
Otoritas juga meminta kerabat pria untuk berkomitmen atau membuat pernyataan tersumpah bahwa mereka tak akan menyakiti kerebat perempuan, mengundang tetua setempat sebagai saksi untuk menggaransinya.
Laporan itu mengungkapkan perempuan dikirim ke penjara karena perlindungan mereka mirip dengan bagaimana penjara digunakan untuk menampung pecandu narkoba dan tunawisma di Kabul.
Saat dihubungi AP mengenai bagaimana penyintas kekerasan gender mencari pertolongan, langkah perlindungan yang diambil dan tingkat dakwaan terhadap pelaku, Kementerian Taliban tak bisa menjawabnya.
Baca Juga: Taliban Bertemu Politikus dan Pengusaha di Indonesia, Pemerintah Tak Bisa Konfirmasi Ketemu Siapa
Perempuan dan gadis terus dibatasi di rumah sejak Taliban mengambilalih pada 2021.
Mereka dilarang mengikuti pendidikan setelah kelas enam, termasuk universitas, ruang publik seperti taman dan sebagian besar pekerjaan.
Mereka harus didamping kerabat pria dalam perjalanan lebih dari 72km, dan mengikuti aturan berpakaian.
Pada Juli, Taliban mengeluarkan perintah penutupan salon kecantikan, satu dari sedikit tempat di mana perempuan bisa keluar rumah atau keluar dari lingkungan keluarga.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.