JERUSALEM, KOMPAS.TV - Menteri Keamanan Nasional sayap kanan jauh Israel, Itamar Ben-Gvir, pada Kamis (14/12/2023), membagikan video tentara bersepatu lars yang melakukan ritual keagamaan dan mengumandangkan doa Yahudi di dalam sebuah masjid di kota Jenin, Tepi Barat.
Pasukan Israel meluncurkan operasi militer di kamp pengungsi Jenin di bagian utara Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 11 warga Palestina tewas sejak Selasa.
"Pengabdian doa oleh tentara heroik kita di sebuah masjid di Jenin," tulis Ben-Gvir di akun Telegramnya seperti dilaporkan oleh Anadolu, Kamis (14/12/2023).
Video itu menunjukkan tentara Israel melantunkan doa Shema Yisrael lewat pengeras suara masjid. Tentara lain mengatakan mereka berada di dalam masjid di Jenin.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang lokasi peristiwa tersebut, dan belum ada komentar dari militer Israel terkait laporan ini.
Tensi meningkat di Tepi Barat akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Di wilayah itu, setidaknya 288 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dan lebih dari 4.000 lainnya ditahan sejak saat itu, menurut data Palestina.
Pasca-agresi Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, jumlah korban tewas dibunuh serangan Israel mencapai setidaknya 18.884 orang, dengan lebih dari 55.000 terluka, kata Kementerian Kesehatan Kamis malam (14/12/2023) seperti laporan kantor berita Palestina WAFA.
Baca Juga: Belasan Jasad Anak dan Perempuan Palestina yang Dibantai Tentara Israel Ditemukan di Sekolah Gaza
Kementerian menyatakan dalam pernyataan pers bahwa jumlah pencatatan korban tewas dibunuh Israel di Jalur Gaza mencapai 18.600 orang warga Palestina, sedangkan korban tewas di Tepi Barat juga meningkat menjadi 286.
Selain itu, 51.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 3.430 lainnya di Tepi Barat.
Krisis parah menghadang sektor kesehatan di Gaza, dengan puluhan pusat kesehatan berhenti beroperasi karena serangan terus-menerus dan kelangkaan bahan bakar.
Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari 60% rumah di Gaza hancur, termasuk lebih dari 56.000 unit yang hancur sepenuhnya dan 224.000 unit yang hancur sebagian. Data akhir jumlah unit dan bangunan yang hancur tidak tersedia karena serangan udara Israel yang terus-menerus.
Menurut pernyataan tersebut, terjadi kecenderungan peningkatan pasukan pendudukan Israel menargetkan rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans, dan tim medis di Tepi Barat. "Pasukan Pendudukan meningkatkan serangan terhadap rumah sakit, mengepung dan merazia mereka, serta menyerang ambulans dan menahan yang terluka."
Serangan pemukim terus berlanjut, kata Kementerian Kesehatan Palestina, dengan 308 insiden tercatat sejak dimulainya agresi terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober.
Serangan ini mengakibatkan luka-luka dan kerusakan properti milik warga Palestina. Selain itu, setidaknya 143 keluarga Palestina, yang terdiri dari 1.014 individu, termasuk 388 anak, telah mengungsi akibat kekerasan pemukim dan pembatasan akses.
Sumber : Anadolu / WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.