Kompas TV internasional kompas dunia

Staf Biden Berdemo di Depan Gedung Putih, Tuntut Gencatan Senjata Segera di Palestina

Kompas.tv - 14 Desember 2023, 14:39 WIB
staf-biden-berdemo-di-depan-gedung-putih-tuntut-gencatan-senjata-segera-di-palestina
Sekelompok staf pemerintahan Presiden Joe Biden menggelar demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Rabu (13/12/2023) malam waktu setempat, menuntut gencatan senjata segera di Palestina. (Sumber: Al Jazeera)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekelompok staf pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelar demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington, Rabu (13/12/2023) malam waktu setempat, menuntut gencatan senjata segera di Palestina.

Para staf pemerintahan AS tersebut memprotes dukungan negara itu untuk Israel yang menggempur Jalur Gaza.

Aksi ini dihadiri sekelompok staf yang menyalakan lilin dan membawa spanduk bertuliskan, "Presiden Biden, staf Anda menuntut gencatan senjata."

Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang mengundurkan diri pada Oktober lalu, Josh Paul, turut menghadiri aksi protes tersebut.

Paul mengundurkan diri dari pemerintahan Biden karena menganggap kebijakan Washington tidak manusiawi terhadap masyarakat Palestina.

Baca Juga: Belasan Jasad Anak dan Perempuan Palestina yang Dibantai Tentara Israel Ditemukan di Sekolah Gaza

Para staf Biden yang hadir mengenakan masker dan diminta tidak membawa ponsel kerja ke aksi protes agar identitas mereka tidak terungkap.

Sebelumnya, lebih dari 100 staf Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (Department of Homeland Security/DHS) mengirimkan surat terbuka kepada pemimpinnya, Alejandro Mayorkas, terkait sikap departemen tersebut atas serangan Israel ke Gaza.

Surat itu mengungkapkan rasa frustrasi para staf terhadap departemennya yang seakan tidak mengakui belasan ribu korban serangan Israel di Gaza.

"Krisis kemanusiaan parah di Gaza dan kondisi di Tepi Barat adalah situasi yang seharusnya direspons Departemen (Keamanan Dalam Negeri) dengan berbagai cara," bunyi surat tersebut sebagaimana dikutip Al Jazeera.

"Namun, kepemimpinan DHS kelihatannya tutup mata atas pengeboman kamp-kamp pengungsian, rumah sakit, ambulans, dan warga sipil."

Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh setidaknya 18.415 jiwa, termasuk 7.729 anak-anak dan 5.153 perempuan.

Sedangkan Israel mengeklaim sebanyak 1.147 orang tewas di wilayahnya, sebagian besar pada 7 Oktober 2023, saat kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang.

Baca Juga: Gaza Digempur Israel, Dukungan Masyarakat Palestina untuk Hamas Naik, 88 Persen Ingin Abbas Mundur


 




Sumber : Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x