JERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel dilaporkan menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kontak dengan mediator guna kemungkinan pembebasan tawanan Israel lainnya yang masih ditahan di Gaza.
Kesepakatan pertukaran tawanan baru ini diharapkan dapat dilakukan dalam kerangka gencatan senjata kemanusiaan dan melibatkan perempuan yang masih dalam penahanan, mereka yang terluka serta lansia, demikian disampaikan Channel 12 seperti yang dilaporkan oleh Anadolu, Selasa (12/12/2023).
Israel menyatakan masih ada warga sipil perempuan yang ditahan, namun klaim ini ditolak Hamas, yang mengatakan perempuan-perempuan tersebut adalah prajurit dan ditangkap ketika mengenakan seragam tentara Israel.
Hamas bersikeras pembicaraan mengenai para prajurit tersebut akan diadakan pada tahap berikutnya, posisi ini turut berkontribusi pada keruntuhan jeda kemanusiaan di Gaza dan dilanjutkan dengan pertempuran kembali pada 1 Desember.
Menurut media Israel, Hamas masih menyandera 137 orang, yang terdiri dari 126 warga Israel dan 11 warga negara asing.
Channel 12 menyatakan pejabat Israel meyakini peluang mencapai kesepakatan pertukaran tawanan baru dengan Hamas tidak mungkin terjadi minggu depan, namun Israel masih yakin dalam membuka jalan baru, memanfaatkan tekanan pada Hamas yang muncul akibat pertempuran di Gaza.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Diterobos Masuk Puluhan Pemukim Zionis dengan Pengawalan Polisi Israel
Saluran tersebut mengutip sumber militer yang menyatakan intensitas pertempuran mulai membuka jalan bagi kemungkinan pertukaran tawanan.
Selama jeda kemanusiaan seminggu di Gaza, pertukaran tawanan dilakukan dengan mediasi Qatar, Mesir, dan AS yang menghasilkan pembebasan 84 warga Israel dan 24 warga negara asing sebagai imbalan pembebasan 240 warga Palestina dari penjara Israel, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.
Israel melanjutkan serangan militer terhadap Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 18.400 warga Palestina tewas dan lebih dari 49.645 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Jumlah kematian Israel akibat serangan Hamas berada pada angka 1.200, menurut data resmi.
Angkatan Darat Israel pada (12/12) kemarin mengumumkan bahwa sebanyak 20 prajurit tewas akibat "tembakan dari pihak sendiri" di Jalur Gaza sejak dimulainya operasi darat di enklaf sempit tersebut pada akhir Oktober.
Sumber : Anadolu / Channel 12 Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.