YERUSALEM, KOMPAS.TV – Puluhan pemukim zionis Israel yang fanatik menerobos masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah pengawalan ketat dari polisi Israel, Selasa (12/12/2023).
Pemukim ekstremis ini, yang terbagi dalam kelompok, menerobos masuk ke Masjid Al-Aqsa melalui gerbang Al-Maghariba dan mengadakan tur provokatif di dalam kompleks masjid, lalu melaksanakan ritual Talmud di bagian timur masjid seperti laporan kantor berita resmi Palestina WAFA, Selasa (12/12).
Kejadian ini terjadi pada saat pasukan Israel meningkatkan tindakan keamanan terhadap warga Palestina yang datang dari Yerusalem untuk memasuki masjid, memeriksa kartu identitas mereka, dan menahan mereka.
Sementara itu, beberapa pria dan seorang remaja yang baru saja dibebaskan di Gaza dari lima hari penahanan dan interogasi oleh pasukan Israel mengatakan mereka dipukuli, diberikan air minum yang sangat sedikit, dan sering kali dicegah untuk menggunakan toilet.
Mereka berbicara kepada Associated Press di sebuah rumah sakit di kota Gaza Tengah, Deir al-Balah. Beberapa dari mereka memiliki memar atau luka parah akibat kawat pengikat.
Ketika ditanya tentang tuduhan penyiksaan tersebut, militer Israel tidak memberikan komentar segera.
Para tahanan memberikan gambaran lebih jelas tentang apa yang tampaknya menjadi praktik militer Israel yang meluas, yaitu menangkap anak-anak laki-laki dan pria saat pasukan menyapu berbagai.
Sebelumnya, minggu ini, beredar foto-foto yang menunjukkan tentara Israel menelanjangi puluhan pria lalu diperintahkan berlutut di jalan, hanya mengenakan pakaian dalam, dengan tangan terikat di belakang punggung dalam suhu sangat dingin.
Baca Juga: Israel Ternyata Tahan 142 Perempuan dan Anak-Anak dalam Serangan Darat di Gaza, Termasuk Bayi
Juru bicara Israel mengatakan orang-orang yang ditangkap itu sedang diinterogasi untuk menentukan apakah mereka punya kaitan dengan kelompok militan Hamas atau tidak.
Warga Gaza yang dibebaskan hari Sabtu mengatakan mereka ditarik keluar dari sebuah bangunan di wilayah Shujaiyah, Kota Gaza, yang merupakan lokasi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir.
Jumlah kematian warga Palestina yang dibunuh serangan Israel di Jalur Gaza terus melonjak menjadi 18.205 orang, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza per Senin (11/12) seperti laporan Anadolu, Selasa (12/12).
Berbicara dalam konferensi pers, juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, mengatakan 49.645 orang lainnya luka-luka dalam serangan Israel sejak awal Oktober.
Menurut juru bicara tersebut, 22 rumah sakit dan 46 pusat perawatan primer terpaksa keluar dari layanan karena bombardir Israel.
"Paling tidak 296 petugas medis juga tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober," kata al-Qudra.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti terhadap Jalur Gaza menyusul serangan Hamas terhadap kota-kota perbatasan Israel pada 7 Oktober.
Sumber : WAFA Palestine
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.