NEW YORK, KOMPAS.TV - Rusia mengejek Amerika Serikat (AS) sebagai pembual setelah memveto resolusi gencatan senjata yang diajukan Dewan Keamanan (DK) PBB.
Deputi Perwakilan Pertama Rusia di PBB Dmitry Polyansky meledek ulah AS itu meski terus menggembor-gemborkan mengutuk tewasnya warga Palestina dan Israel.
Hal itu diungkapkan Polyansky dalam pernyataannya di New York, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga: Hamas Serang AS Usai Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza: Sikap Tak bermoral dan Tak Manusiawi
“Kolega Amerika kami mengutuk ribuan, jika bukan puluhan ribu kematian, warga Palestina dan Israel, bersama dengan pekerja PBB yang mencoba menolong mereka dengan memveto resolusi untuk gencatan senjata,” kata Polyansky mengejek dikutip dari Palestine Chronicle.
“Sejarah akan menilai apa yang sudah dilakukan Washington,” ujarnya.
Draf resolusi gencatan senjata Hamas dan Israel diajukan oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Draf resolusi itu diajukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaktifkan pasal 99 Piagam PBB, sesuatu yang langka untuk dilakukan.
Pengaktifan pasal tersebut membuat Dewan Keamanan (DK) PBB harus fokus pada permasalahan yang diminta Sekjen PBB untuk diperhatikan karena telah mengancam perdamaian dan keamanan.
Draf resolusi itu sudah disetujui oleh 13 anggota DK PBB termasuk Rusia.
Namun, AS yang bersama Rusia merupakan anggota tetap DK PBB dan memiliki hak veto, memutuskan menggagalkannya. Sedangkan satu negara lainnya, Inggris memutuskan untuk abstain.
Baca Juga: Sejumlah Jasad Bayi yang Membusuk Ditemukan di RS Gaza, Masih Tersambung dengan Alat Bantu Kehidupan
Deputi Perwakilan Permanen AS untuk PBB, Robert Wood mengeklaim bahwa resolusi itu tak sesuai kenyataan.
Ia mencatatkan bahwa dokumen tersebut telah gagal mengutuk Hamas, dan menegaskan hak Israel untuk membela diri.
Polyansky pun menunjuk kegagalan DK PBB meminta gencatan senjata dalam dua bulan disebabkan posisi Washinton yang keras kepala, egois dan destruktif.
Sumber : Palestine Chronicle
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.