Kompas TV internasional kompas dunia

Senator AS Remehkan Jumlah Korban Tewas di Gaza, Bandingkan dengan Korban Perang Dunia II

Kompas.tv - 6 Desember 2023, 11:09 WIB
senator-as-remehkan-jumlah-korban-tewas-di-gaza-bandingkan-dengan-korban-perang-dunia-ii
Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham meremehkan jumlah kematian warga sipil di Gaza yang dibunuh serangan Israel, mengejek saat diwawancarai hari Minggu, (3/12/2023) saat ditanya apakah ia percaya terlalu banyak warga sipil telah tewas di Gaza. "Ya, beri tahu kami bagaimana melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Lindsey. (Sumber: AP Photo/Manuel Balce Ceneta)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus
Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham meremehkan jumlah kematian warga sipil di Gaza yang dibunuh serangan Israel, mengejek saat diwawancarai hari Minggu, (3/12/2023) saat ditanya apakah ia percaya terlalu banyak warga sipil telah tewas di Gaza. "Ya, beri tahu kami bagaimana melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Lindsey. (Sumber: AP Photo/Manuel Balce Ceneta)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham meremehkan jumlah kematian warga sipil di Gaza yang dibunuh serangan Israel.

Graham mengejek saat diwawancarai oleh CNN hari Minggu, (3/12/2023) saat ditanya apakah ia percaya terlalu banyak warga sipil telah tewas di Gaza. "Ya, beri tahu kami bagaimana melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Lindsey seperti laporan Anadolu, Rabu, (6/12/2023).

Dalam wawancara tersebut, ia membandingkan perang Israel dengan upaya sekutu melawan Nazi selama Perang Dunia II. "Berapa banyak orang yang mati dalam Perang Dunia II setelah Pearl Harbor? Apakah masyarakat Amerika khawatir berapa banyak orang yang mati untuk menghancurkan Tokyo atau Berlin?" katanya. "Saya tahu ini tidak sama, tapi mirip."

Lebih dari 16.248 warga sipil tewas dibunuh Israel di Gaza sejak Israel memulai serangannya menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Menurut pemerintah Gaza, jumlah korban mencakup 7.112 anak-anak dan 4.885 perempuan. Lebih dari 43.600 orang mengalami luka.

Jumlah kematian Israel akibat serangan Hamas mencapai lebih dari 1.200, menurut angka resmi.

Israel melanjutkan serangan militer pada Jumat di Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas berakhir karena pihak-pihak tidak dapat sepakat pada syarat-syarat yang akan memungkinkannya tetap berlaku.

Baca Juga: Erdogan: Israel Harus Tanggung Jawab Kejahatan Perang dan Kejahatan Kemanusiaan di Gaza Palestina

Seorang ibu warga Gaza dan anaknya korban pengeboman Israel. Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham meremehkan jumlah kematian warga sipil di Gaza yang dibunuh serangan Israel, mengejek saat diwawancarai hari Minggu, (3/12/2023) saat ditanya apakah ia percaya terlalu banyak warga sipil telah tewas di Gaza. "Ya, beri tahu kami bagaimana melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Lindsey. (Sumber: OHCHR / United Nations)

Graham menanggapi komentar Menteri Pertahanan Lloyd Austin akhir pekan lalu di mana ia memperingatkan Israel untuk mengurangi korban sipil lebih lanjut dan mengatakan bahwa tidak melakukannya berisiko "kekalahan strategis" di Gaza.

"Anda hanya dapat menang perang kota dengan melindungi warga sipil," kata Austin pada Reagan National Defense Forum pada hari Sabtu.


 

"Dalam jenis pertarungan seperti ini, pusat gravitasinya adalah warga sipil. Dan jika Anda mendorong mereka ke dalam pelukan musuh, Anda menggantikan kemenangan taktis dengan kekalahan strategis. Jadi, saya berulang kali menegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa melindungi warga sipil Palestina di Gaza adalah tanggung jawab moral dan keharusan strategis," tambah Lindsey.

Sebagai tanggapan, Graham berkata, "Saya tidak tahu bagaimana melakukannya, karena Hamas terintegrasi di dalam apartemen, sekolah, dan rumah sakit. Mereka memiliki terowongan di mana-mana."

"Alasan begitu banyak warga Palestina mati, menurut saya, karena Hamas ingin mereka mati. Jadi, jika Anda punya ide untuk mengurangi korban sipil, beri tahu saya, saya akan memberi tahu Israel, atau beri tahu mereka langsung. Tapi ide bahwa Hamas masih berdiri ketika ini berakhir akan menjadi kegagalan strategis paling utama," katanya.




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x