DOHA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk apa yang disebutnya sebagai "kejahatan perang" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan" Israel di Gaza, Selasa (5/12/2023).
"Kejahatan perang Israel dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban," kata Erdogan dalam pidatonya di KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di ibu kota Qatar, Doha, Selasa (5/12/2023).
Erdogan juga menyatakan, prioritas Turki adalah "memastikan gencatan senjata permanen diterapkan di Gaza dan bantuan kemanusiaan disampaikan tanpa gangguan."
Pemimpin Turki ini juga memuji upaya Qatar dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) atas tindakan mereka untuk Gaza.
"Pembicaraan selama Konferensi Organisasi Konferensi Islam tentang Gaza sangat penting untuk tindakan bersama selanjutnya," katanya, sembari memuji "upaya Qatar untuk mewujudkan jeda kemanusiaan di Gaza."
Ia juga mengecam keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Netanyahu membahayakan masa depan dan keamanan wilayah ini demi memperpanjang masa politiknya," ujarnya.
"Pemerintahan Netanyahu melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, untuk memperpanjang masa politiknya sambil mengancam keamanan seluruh wilayah kita," ujar Erdogan di Doha, seperti dikutip saluran televisi TRT Haber.
Baca Juga: Skema "Zona Aman" Israel Disebut Tak Masuk Akal, Selatan Gaza Digempur Habis-Habisan
Erdogan menunjukkan operasi militer Israel telah membunuh sekitar 17.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Israel mengeklaim korban tewas mereka akibat serangan Hamas pada 7 Oktober sejumlah 1.200 orang, namun beberapa laporan terbaru menyebutkan sebagian besar dari korban warga sipil Israel terbunuh oleh militer mereka sendiri, seperti saat festival musik dekat perbatasan Gaza dan penyerbuan pemukiman Israel yang berisi Hamas dan warga sipil Israel.
Menurut Erdogan, Ankara telah mengirim dua pesawat dan dua kapal khusus dengan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, mentransfer orang sakit dan terluka ke Turki untuk perawatan medis.
Presiden Turki tersebut menegaskan prioritas Ankara, selain menetapkan gencatan senjata segera di Gaza, memastikan perdamaian yang berkelanjutan, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah tersebut, adalah menyelesaikan isu Palestina berdasarkan prinsip dua negara.
"Perkembangan terakhir ini memastikan kebutuhan untuk menciptakan negara Palestina merdeka dalam batas tahun 1967 dengan ibu kota di Yerusalem Timur," katanya.
Erdogan juga menyoroti perlunya mencegah konflik Israel-Palestina meluas ke Suriah. "Kita tidak dapat membiarkan pembantaian Gaza berkembang menjadi perang yang akan melibatkan Suriah," tegas pemimpin Turki tersebut.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.