BRASILIA, KOMPAS.TV - Presiden Brasil Luis Inacio Lula Da Silva salahkan Dewan Keamanan (DK) PBB sehingga bombardir Israel ke Gaza berlanjut.
Pada Jumat (1/12/2023), Lula menegaskan, DK PBB gagal menegakkan rasa hormat terhadap keputusan mereka, sehingga pengeboman ke Gaza berlanjut.
DK PBB kerap menemukan ketidaksepakatan dalam sejumlah resolusi yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan Gaza.
Baca Juga: Setelah Gempa Bumi Besar di Filipina, Tsunami Terjadi di Jepang
Hal tersebut akhirnya memperlambat proses perdamaian di Gaza, yang terus dibombardir Israel, yang berdalih demi menghancurkan Hamas.
“Kami kekurangan kewarasan dan otoritas dari kepemimpinan Dewan Keamanan PBB,” kata Lula dikutip dari Anadolu Agency.
“Jika kami punya pemimpin yang sebenarnya, jika kami memiliki badan yang membuat keputusan yang akan dihormati dan dipatuhi, dan badan tersebut adalah DK PBB, kita tak akan mengalami perang ini,” tambahnya.
Lula menggambarkan situasi di Gaza adalah kegilaan, dengan banyaknya korban jiwa, termasuk anak-anak dan pengeboman rumah sakit.
Ia mengungkapkan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.
Meski begitu, Lula mengkirtik pembunuhan tak perlu dari anak-anak dan perempuan yang tak bersalah.
Ia menyerukan eksistensi bersama yang damai antara Palestina dan Israel.
Lula pun mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden karena kurangnya sensitivitas untuk menyerukan dihentikan pertempurannya.
Apalagi, mengingat ia memiliki pengaruh terhadap Israel.
Baca Juga: Korban Tewas Warga Sipil Gaza Langsung Tembus 15.200 usai Israel Kembali Bombardir Gaza
Lula juga mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pemimpin yang memiliki sensitivitas rendah terkait masalah kemanusiaan.
Israel melanjutkan membombardir Gaza setelah gencatan senjata dengan Hamas yang dilakukan selama sepekan berakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, lebih dari 180 orang terbunuh, dan 589 orang cedera terbunuh pada serangan Israel, Jumat, tak lama setelah gencatan senjata berakhir.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.