NEW YORK, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi hari Selasa, (28/11/2023) di PBB menyampaikan desakan kuat untuk menyeret Israel ke berbagai forum Mahkamah Internasional, termasuk Mahkamah Internasional atas pelanggaran nyata terhadap hukum kejahatan perang dan hukum humaniter internasional di Gaza.
Retno menyatakan hal itu dalam pidato di Majelis Umum PBB di New York, yang membahas Agenda 35 (Pertanyaan Palestina) dan Item 34 (Situasi di Timur Tengah) pada 28 Oktober 2023, dengan tegas menyatakan Indonesia menuntut pertanggungjawaban Israel atas tindakan mereka di Gaza, karena yang terjadi di Gaza adalah kejahatan perang dan pelanggaran terang-terangan hukum humaniter internasional.
"Kita harus menyebut hal ini secara jujur apa adanya. Yang terjadi di Gaza adalah pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional, dan tidak bertindak atas hal tersebut bisa dianggap sebagai ikut serta (dalam kejahatan itu)," kata Menlu Retno, tanpa memberi ruang bagi keraguan dalam mengutuk tindakan Israel di Gaza.
Indonesia, sebagai respons terhadap pelanggaran yang mengerikan ini, memberikan dukungannya pada upaya internasional untuk menuntut pertanggungjawaban Israel.
"Indonesia, oleh karena itu, mendukung upaya untuk memastikan pertanggungjawaban Israel di berbagai forum yang relevan, termasuk Mahkamah Internasional," kata Menlu Retno dengan geram, menandakan komitmen yang kuat untuk mencari keadilan bagi rakyat Palestina di panggung global.
Menlu Retno tanpa ampun menyoroti ketidakpatuhan Israel terhadap aturan dan batasan dalam konflik di Gaza. "Bahkan perang punya aturan dan batasan, dan ini tidak terlihat sama sekali di Gaza," ujarnya, menunjuk pada realitas yang menuntut perhatian dunia.
Pernyataan Retno Marsudi ini menegaskan sikap Indonesia yang teguh terhadap kebutuhan pertanggungjawaban dan keadilan di tengah krisis kemanusiaan di Gaza. Komitmen negara ini tidak hanya retorika belaka, karena Indonesia secara aktif mendukung inisiatif internasional, termasuk kemungkinan tindakan hukum di Mahkamah Internasional.
"Bisakah Anda diam melihat semua situasi mengerikan ini?" Menlu Retno menantang peserta sidang dan mengajukan seruan aksi yang kuat.
Pidato Menlu Retno disertai dengan gambaran rinci tentang upaya diplomasi Indonesia, menjelaskan kunjungannya bersama Menlu negara KTT Arab-Islam ke ibu kota utama, termasuk Beijing, Moskow, London, dan Paris, di mana dia mendesak anggota tetap Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan yang lebih tegas demi keadilan dan kemanusiaan di Palestina.
Baca Juga: Indonesia di PBB Desak Pelaksanaan Rencana 4 Poin soal Palestina, Tantang Israel
Sumber : Kemlu RI / United Nations
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.