GAZA, KOMPAS.TV - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas memasuki 24 jam terakhir pada hari ini, Senin, (27/11/2023). Hamas menyatakan kesiapannya untuk memperpanjang gencatan senjata setelah melepaskan lebih banyak sandera, dengan perantara internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.
Gencatan senjata sejak hari Jumat menghasilkan pembebasan puluhan sandera warga Israel dan warga Palestina. Perhatian sekarang beralih ke apakah gencatan senjata akan diperpanjang sebelum berakhir sesuai jadwal pada dini hari Selasa, (28/11/2023)
Para perantara internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar berusaha memperpanjang gencatan senjata, seperti laporan Associated Press, Senin, (27/11/2023). Ini adalah jeda signifikan pertama dalam tujuh minggu perang, yang ditandai oleh kekerasan Israel yang paling mematikan dalam beberapa dekade.
Hamas untuk pertama kalinya mengatakan akan mencoba memperpanjang kesepakatan dengan berusaha melepaskan jumlah sandera yang lebih besar.
Sumber Hamas yang memilih anonim memberi tahu France24, mereka sudah memberi tahu para mediator bahwa mereka bersedia memperpanjangnya selama "dua hingga empat hari".
"Perlawanan meyakini adalah mungkin untuk memastikan pembebasan 20 hingga 40 tahanan Israel" dalam kurun waktu itu, kata sumber yang dekat dengan gerakan tersebut.
PM Israel Benyamin Netanyahu seperti laporan Associated Press menyatakan sudah berbicara dengan presiden AS Joe Biden dan mengulangi tawarannya untuk memperpanjang gencatan senjata selama satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dilepaskan oleh Hamas. Tetapi ia menegaskan Israel akan melanjutkan serangan "dengan seluruh kekuatan" setelah gencatan senjata berakhir.
Joe Biden di Washington hari Minggu, (26/11/2023) menegaskan prioritas utama tetap membebaskan sandera, “Itu adalah tujuan saya, itu adalah tujuan kita, untuk mempertahankan jeda ini melewati hari esok agar kita dapat terus melihat lebih banyak sandera keluar dan menyuntikkan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza,” katanya. Dia menegaskan ingin pertempuran dihentikan “selama sandera terus dilepas.”
Baca Juga: Buka R20, Jokowi Desak Gencatan Senjata di Palestina: Pembantaian Terang-terangan Harus Dihentikan
"Saya merasa semua pihak di wilayah ini mencari cara untuk mengakhiri ini sehingga semua sandera dibebaskan dan Hamas benar-benar tidak lagi mengendalikan Gaza." kata Biden.
Lebih dari 15.000 warga Palestina terbunuh serangan Israel, sekitar dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Perang ini telah menelan lebih dari 1.200 nyawa warga Israel, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal.
Di New York, ratusan demonstran Yahudi dan sekutu yang menuntut gencatan senjata permanen di Gaza menutup lalu lintas kendaraan di Jembatan Manhattan dari kedua arah selama beberapa jam pada hari Minggu, (26/11/2023. Juru bicara polisi New York mengatakan satu orang ditangkap karena perbuatan sembrono dan dua orang lainnya karena dianggap melanggar aturan ketertiban.
Dalam gencatan senjata ini, 50 sandera yang dipegang oleh militan akan dibebaskan selama empat hari sebagai pertukaran untuk 150 tahanan Palestina. Mekanisme untuk memperpanjangnya adalah pelepasan setidaknya 10 sandera Israel untuk setiap hari tambahan.
Salah satu faktor yang mungkin mempersulit adalah fakta bahwa beberapa sandera diyakini dipegang oleh kelompok selain Hamas.
Israel menghadapi tekanan besar dari keluarga sandera, serta sekutu, untuk memperpanjang gencatan senjata guna mengamankan lebih banyak pembebasan, “Akan baik, membantu, dan perlu” untuk memperpanjang gencatan senjata hingga semua sandera, termasuk warga negara Prancis, dibebaskan, kata Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna kepada BFMTV hari Minggu, (27/11/2023).
Israel menghadapi tekanan untuk memperpanjang jeda yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, meskipun pemimpinnya berkeinginan menolak saran tentang gencatan senjata permanen.
"Kami melanjutkan sampai akhir, sampai kemenangan," kata Netanyahu di Gaza pada hari Minggu, dalam kunjungan perdana seorang perdana menteri Israel sejak tahun 2005. Kantornya mengusulkan anggaran perang sebesar 30 miliar shekel ($8 miliar) untuk 90 hari.
Sumber : Assoiciated Press / France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.