RAMALLAH, KOMPAS.TV - Sejak Israel berdiri di tanah Palestina yang diduduki tahun 1948, Israel, Palestina dan pemerintah Arab selalu berusaha membebaskan sebanyak mungkin tahanan, tawanan, dan sandera masing-masing dari penjara lawannya melalui pertukaran sandera atau tawanan.
Pertukaran sandera telah menjadi sarana paling umum dan efektif sepanjang konflik Palestina dan Israel, berikut dibawah ini adalah sorotan dari 10 besar kesepakatan pertukaran sandera antara Palestina dan Israel dari tahun 1968 hingga 2011, seperti laporan Anadolu, Jumat, (24/11/2023).
Pengumuman tentang jeda kemanusiaan dalam konflik berkepanjangan di Jalur Gaza telah menarik perhatian pada kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan faksi-faksi Palestina.
Kementerian Luar Negeri Qatar hari Rabu mengumumkan awal keberhasilan upaya mediasi bersama antara Israel dan Hamas dengan Mesir dan Amerika Serikat.
Hal ini menghasilkan perjanjian jeda pertempuran yang mencakup pertukaran 50 sandera warga Israel, termasuk perempuan dan anak-anak sipil dari Gaza, dalam fase pertama. Sebagai imbalannya, 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel akan dibebaskan.
Menurut kesepakatan tersebut, jumlah yang dibebaskan akan meningkat pada tahap-tahap berikutnya dari perjanjian. Pada 7 Oktober, Hamas menangkap 239 warga Israel, termasuk personel militer tinggi, dengan niat untuk menukarkannya dengan lebih dari 7.000 tahanan Palestina di penjara Israel.
Menurut Klub Tahanan Palestina, Israel telah menangkap 3.000 warga Palestina sejak 7 Oktober, hanya di Tepi Barat.
Baca Juga: Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 12 Warga Thailand, Pembebasan Warga Palestina Belum Ada Kabar
Pertukaran Sandera:
23 Juli 1968: Kesepakatan pertukaran sandera pertama antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel terjadi setelah pejuang Palestina dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dipimpin Yousuf Al-Radee dan Leila Khaled, berhasil melaksanakan pembajakan pesawat Israel pertama. Pesawat tersebut, milik El Al Israeli Airlines, sedang dalam perjalanan dari Roma ke Tel Aviv ketika para pembajak mengalihkannya ke Aljazair, memaksa mendarat. Di dalamnya ada lebih dari 100 penumpang.
Kemudian, PFLP melepaskan penumpang sebagai imbalan atas pembebasan 37 tahanan Palestina dengan vonis tinggi Israel, termasuk mereka yang ditahan sebelum 1967. Palang Merah Internasional memfasilitasi pertukaran ini.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.