TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pemerintah Israel menerbitkan keputusan kabinet mengenai perjanjian untuk menjamin pembebasan sekitar 50 sandera dari sekitar 240 yang diculik ke Gaza pada serangan 7 Oktober.
Keputusan tersebut merinci kerangka kesepakatan yang disetujui pemerintah Israel dan mencakup tiga lampiran: rekomendasi dari Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi; dokumen rahasia yang disajikan kepada kabinet tetapi tidak dipublikasikan; dan daftar 300 tahanan Palestina yang memenuhi syarat untuk dilepaskan dalam kesepakatan.
Menurut keputusan tersebut, semua 300 tahanan Palestina hanya akan dilepaskan dengan syarat 100 warga Israel sandera yang masih hidup, warga negara Israel atau penduduk Israel, dibebaskan dari Gaza dan dikembalikan ke Israel.
Pembebasan akan dilakukan dalam dua tahap, dengan beberapa fase di setiap tahap.
Pada tahap pertama, Israel akan melepaskan 150 tahanan Palestina setelah 50 sandera dikembalikan ke Israel. Ini akan dilakukan dalam empat fase, dengan setidaknya 10 sandera dilepaskan dalam setiap fase.
"Bagian pertama akan berlangsung selama empat hari, di mana akan ada jeda dalam pertempuran," demikian bunyi keputusan tersebut.
Pada tahap kedua, Israel akan melepaskan "hingga" 150 tahanan warga Palestina tambahan jika "hingga" 50 sandera tambahan dikembalikan ke Israel.
Dikatakan rasio yang sama dari tahanan Palestina terhadap sandera Israel dari bagian pertama akan berlanjut, dengan setiap fase tambahan berisi pembebasan setidaknya 10 sandera.
Baca Juga: Netanyahu: Serangan atas Gaza Berlanjut Usai Pelaksanaan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan
"Untuk setiap pembebasan tambahan 10 sandera, akan ada jeda tambahan dalam pertempuran selama 24 jam," demikian keputusan tersebut.
Sekali lagi, pada tahap kedua, tahanan hanya akan dilepaskan setelah sandera kembali ke Israel.
Pernyataan tersebut menyatakan "segera setelah berakhirnya jeda dalam pertempuran yang diperlukan untuk menjamin pembebasan sandera, pertempuran akan dilanjutkan di Jalur Gaza untuk menghancurkan kemampuan militer dan organisasi Hamas dan Jihad Islam Palestina di Gaza dan menciptakan kondisi untuk kembalinya semua sandera."
Keputusan ini juga memberikan wewenang kepada kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Menteri Benny Gantz untuk memutuskan siapa tahanan Palestina yang akan mereka lepaskan dalam setiap fase, diambil dari daftar yang diberikan.
Mereka juga diberi wewenang untuk menentukan waktu dari setiap fase.
Selain itu, mereka dapat memutuskan akhir dari setiap fase, dan seluruh pertukaran dan jeda dalam pertempuran terbatas maksimal sepuluh hari dari akhir fase pertama, demikian bunyi keputusan tersebut.
Setiap tahanan Palestina yang ada dalam daftar dan belum dilepaskan pada akhir pertukaran tidak akan dibebaskan, kata keputusan tersebut.
Setelah nama-nama tahanan Palestina dipublikasikan, masyarakat Israel diberi waktu 24 jam untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi terhadap kesepakatan atau pembebasan tahanan tertentu.
Sumber : Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.