BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Mantan tokoh TV dan politisi kontroversial, Presiden Terpilih Argentina Javier Milei, berjanji tak ada kompromi agar negaranya yang terpuruk kembali hebat.
Mengendarai gelombang kemarahan anti-kemapanan, sosok kanan jauh Javier Milei yang terkenal dengan mulutnya yang suka bersumpah serapah ini tak akan punya waktu bersantai setelah mewarisi krisis ekonomi, tanpa pengalaman politik, dan sekutu yang sedikit untuk menerapkan agenda perubahan radikalnya.
Selama bertahun-tahun, kelas penguasa yang tidak dipercayai di Argentina duduk di atas bubuk mesiu, tidak mampu mengangkat negara dari krisis sehingga menanam kemarahan dan keputusasaan dalam perekonomian terbesar kedua di Amerika Selatan.
Pada hari Minggu, kemarahan yang sudah lama tersimpan itu meledak, membawa ke tampuk kekuasaan seorang politikus luar yang membawa gergaji mesin saat kampanye dan berjanji untuk "meledakkan" sistem, yang pendukungnya sendiri menyebutnya "El Loco" alias wong edan atau orang gila, seperti dilaporkan oleh France24, Selasa, (21/11/2023).
Pria populis sayap kanan berusia 53 tahun itu memenangkan 56% suara.
Milei, seorang mantan ekonom dan komentator TV yang hampir tidak punya pengalaman politik, tiba-tiba secara gedabruk terpilih duduk di pucuk kekuasaan Argentina karena kemarahan atas puluhan tahun pengelolaan ekonomi yang buruk. Dia bersumpah untuk "mengakhiri kasta politik yang menghisap, bodoh, dan tidak berguna" di negara yang dilanda inflasi tiga digit, dengan tingkat kemiskinan 40% itu.
Javier Milei menyebut dirinya sendiri sebagai seorang "Anarko-Kapitalis", dengan mudah mengalahkan lawan kaum Peronis-nya, Menteri Keuangan Sergio Massa, dalam pemilihan ulang hari Minggu, menggugurkan perkiraan adu kuat dalam kompetisi yang oleh analis dijelaskan sebagai pertarungan antara dua kandidat yang sangat cacat. Peronis sendiri adalah para pendukung gagasan dan warisan eks Presiden Argentina Juan Peron.
"Warga Argentina terpaksa memilih antara dua opsi yang sangat tidak menarik," kata Benjamin Gedan, Kepala Wilson Center's Latin America Program yang berbasis di Washington dan Direktur Argentina Project. Dia memperingatkan agar hasil ini tidak diartikan sebagai dukungan penuh terhadap kepribadian atau agenda Milei.
Baca Juga: Perempuan Argentina Ini Simpan Narkoba Senilai Rp718 Juta di Kemaluannya, Ketahuan saat Dipindai
"Di satu sisi, Anda punya menteri keuangan saat ini yang memimpin ekonomi yang gagal," jelas Gedan. "Di sisi lain, seorang figur luar biasa yang sangat radikal yang menawarkan sesuatu yang sangat berbeda: yang ingin dolarisasi ekonomi, menutup bank sentral, membebaskan kepemilikan senjata api dan penjualan organ, individu yang aneh yang mengkloning anjingnya dan mengeklaim hewan peliharaannya adalah penasihat senior."
Meroketnya Milei ke tampuk kekuasaan adalah ukuran frustrasi pemilih Argentina, mengungkapkan parahnya ketidakpuasan terhadap kelas penguasa dan keadaan negara. Ini juga merupakan produk dari saluran televisi yang mempromosikan pembicara kontroversial untuk meningkatkan rating, mencerminkan kenaikan tokoh-tokoh ekstremis yang beralih menjadi politikus di tempat lain.
Presiden Argentina berikutnya membuat namanya dengan keras menentang "kasta politik" dalam program televisi, sambil berbicara panjang tentang inflasi dan kehidupan seksualnya.
Kemarahannya terhadap kemapanan menggema di relung hati warga Argentina yang haus perubahan, sementara rambut kusutnya, terinspirasi oleh tokoh anti-pahlawan X-Men, Wolverine, dan retorika penuh sumpah serapah hanya menambah ketenarannya.
Dua tahun lalu, ketenaran televisi yang meningkat membantu Milei mendapatkan kursi di Dewan Rendah Kongres Argentina. Hanya beberapa bulan yang lalu, dia dianggap sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi presiden, sampai dia mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan pendahuluan Agustus, mengguncang lanskap politik Argentina.
Sebelum menjadi sorotan publik, Milei adalah kepala ekonom di Corporación America, salah satu konglomerat bisnis terbesar di Argentina yang mengelola sebagian besar bandara di negara itu.
Kebijakan ekonomi andalannya termasuk "dolarisasi" ekonomi tahun 2025 untuk menghentikan "kanker inflasi", yang berarti dia akan meninggalkan peso, mata uang yang rusak di Argentina, dan dengan demikian melepaskan kendali atas kebijakan moneter.
Milei menjelaskan dirinya sebagai lawan sengit negara, yang dia tuduh membatasi kebebasan dan menguras kantong rakyat. Di kampanye, ia sering muncul di panggung dengan memutar gergaji mesin untuk secara simbolis memangkas peran negara.
Dia bersumpah memotong pengeluaran publik sebesar 15%, privatisasi perusahaan-perusahaan negara, dan mengurangi subsidi bahan bakar, transportasi, dan listrik.
Baca Juga: Negara-Negara Ini Usir Dubes Israel Demi Bela Palestina, Ada Negara Islam dan Amerika Latin
Presiden terpilih, yang dijadwalkan dilantik pada 10 Desember, mulai menguraikan beberapa kebijakan yang direncanakannya dalam wawancara radio pada hari Senin pagi.
Dia mengatakan akan segera melanjutkan rencana untuk privatisasi media milik negara yang memberinya liputan negatif selama kampanye, menyebutnya sebagai "kementerian propaganda rahasia".
"Semua yang dapat berada di tangan sektor swasta akan berada di tangan sektor swasta," katanya kepada Radio Mitre di Buenos Aires, menambahkan perusahaan energi yang dikendalikan negara YPF akan dimodernisasi sehingga bisa "dijual dengan cara yang sangat, sangat, sangat menguntungkan bagi orang Argentina."
Sebagai pengagum mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Milei juga merangkul statusnya yang kontroversial, memimpin perhatian sepanjang kampanye dengan pernyataan provokatifnya. Dia tidak ragu-ragu menyerang tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Paus Fransiskus, yang disebutnya sebagai "bodoh" karena membela keadilan sosial.
Bukanlah kejutan jika dia mengadaptasi slogan terkenal Trump, berjanji untuk "Membuat Argentina Hebat Lagi".
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.