TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel akhirnya izinkan dua truk bahan bakar untuk masuk ke dalam Gaza setiap harinya.
Izin tersebut dikeluarkan Israel setelah mendapatkan tekanan dari sekutunya Amerika Serikat (AS).
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan sekitar 140.000 liter bahan bakar akan tersedia setiap dua hari.
Menurut pejabat itu, sebagian besar dari bahan bakar itu ditujukan untuk truk yang mengantarkan bantuan, serta mendukung PBB dalam menyediakan air dan sanitasi.
Baca Juga: Pasokan Medis Habis, RS Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi, Tak Bisa Lagi Rawat Pasien
Sisanya untuk layanan telepon seluler dan internet yang sempat terputus karena kekurangan bahan bakar.
Pada Jumat (17/11/2023), perusahaan yang menyediakan komunikasi ke Gaza mengatakan bahwa layanannya kembali digunakan setelah menerima sejumlah bahan bakar melalui UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Dikutip dari BBC, pejabat AS mengatakan Washington memberikan tekanan besar ke Israel untuK mendorong agar kesepakatan izin memasukkan bahan bakar itu terwujud.
Menurut pejabat tersebut, kesepakatan itu pada prinsipnya telah disepakati beberapa pekan lalu.
Namun, pihak Israel kemudian menunda pengaplikasian kesepakatan itu karena dua alasan.
Para pejabat Israel mengatakan kepada AS bahwa bahan bakar sebenarnya belum habis di Gaza Selatan.
Mereka juga ingin menunggu dan melihat apakah mereka bisa menegosiasikan kesepakatan penyanderaan terlebih dahulu.
Pada Kamis (16/11/2023), Kepala UNRWA memperingatkan bahwa badan itu kemungkinan harus menghentikan semua aktivitas karena kekurangan bahan bakar.
Pada laporan terakhirnya, UNRWA membutuhkan 160.000 liter bahan bakar setiap harinya untuk operasi dasar kemanusiaan.
Baca Juga: Wartawan Al Jazeera Diserang Brutal Pemukim Israel hingga Cedera
Jumlah tersebut lebih dari dua kalinya yang disepakati.
Sebelumnya pejabat Israel mengatakan tunjangan bahan bakar akan disalurkan melalui perbatasan Rafah ke area padat penduduk di Gaza selatan melalui PBB, asalkan tidak sampai ke Hamas.
Pejabat Israel mengatakan bahwa bahan bakar akan memberikan dukungan minimal ke air, sistem pembuangan limbah dan sanitasi, untuk mencegah berjangkitnya epidemi yang dapat menyebar ke wilayah tersebut.
Organisasi-organisasi internasional telah berulang kali menyatakan keprihatinan besar atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.