JAKARTA, KOMPAS.TV - Militer Israel dilaporkan telah membunuh seorang lelaki lanjut usia di Gaza setelah sebelumnya memfotonya untuk kepentingan propaganda, bahwa seolah-olah tentara Israel membantu warga Palestina itu.
Palestine TV pada Rabu (15/11/2023) merilis sebuah foto yang tampaknya diambil oleh tentara Israel, yang menunjukkan seorang tentara Israel membantu Bashir Hajji (79 tahun) menyusuri jalan yang diklaim oleh Israel sebagai "koridor aman" untuk dilewati warga Palestina di Gaza yang menyelamatkan diri dari utara ke selatan.
Media resmi Palestina itu juga menyiarkan foto lain yang menunjukkan mayat lelaki tua itu dengan bekas darah di bawah bahu kirinya.
Euro-Med Monitor, sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa, Swiss, mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada 10 November 2023 ketika Hajji sedang dalam perjalanan ke Gaza selatan.
Cucu perempuannya, Hala, mengatakan kepada Euro-Med bahwa kakeknya dieksekusi ketika melintasi “koridor aman”, tidak lama setelah foto itu dibuat.
Tentara Israel tidak mengomentari kematian Hajji tersebut.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: Pembantaian di Gaza Capai Tingkat Kengerian Baru Setiap Hari
Otoritas Gaza menyebut jalur yang diklaim aman oleh Israel itu sebagai "koridor kematian".
Mereka mendesak warga setempat untuk tidak menggunakan jalur tersebut karena banyak warga Palestina justru dibunuh tentara Israel di sana. Di jalur tersebut pula banyak warga Palestina yang ditangkap.
Sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 11.500 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.800 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 orang lainnya terluka, menurut data terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan Israel tanpa henti lewat udara dan darat terhadap wilayah kantong Palestina itu, yang terkepung sejak bulan lalu.
Baca Juga: Biden Terus Bela Serangan Israel ke RS Al Shifa, Tuding Ada Markas Hamas padahal Pencarian Nihil
Di lain pihak, Israel mencatat 1.200 warganya tewas selama konflik tersebut.
Euro-Med Monitor juga mendesak PBB dan Mahkamah Internasional untuk membuka investigasi independen atas berbagai tindakan kriminal tentara Israel di tengah eksodus warga Gaza.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.