ANKARA, KOMPAS.TV - Program Pembangunan PBB UNDP hari Sabtu, (11/11/2023) menyatakan kompleks PBB di Gaza mendapat serangan berat pasukan Israel, menyebabkan banyak warga sipil yang berlindung di kompleks tersebut tewas dan luka berat.
Dalam pernyataan hari Sabtu, (11/11/2023), UNDP mengatakan mereka "sangat terpukul oleh laporan awal pengeboman kompleks Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota Gaza yang dikelola UNDP hingga 13 Oktober ketika staf PBB meninggalkan bangunan tersebut," seperti laporan Anadolu, Minggu, (12/11/2023).
Mereka menyatakan "pemboman ini dilaporkan menyebabkan jumlah kematian dan luka yang signifikan."
Pada 6 November, UNDP melaporkan "beberapa ratus orang yang mencari perlindungan telah memasuki kompleks, dan ada indikasi bahwa jumlah ini sejak itu meningkat secara signifikan."
"Tragedi berkelanjutan kematian dan luka pada warga sipil yang terjebak dalam konflik ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan," kata UNDP.
UNDP menekankan "warga sipil, infrastruktur sipil, dan fasilitas PBB harus dihormati dan dilindungi setiap saat."
Baca Juga: Bocoran Pegiat HAM Israel: Pengungsian Paksa Warga Gaza ke Selatan Langkah Pertama Pembersihan Etnis
Mereka juga menegaskan "hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian, harus dihormati dan ditegakkan."
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan tempat ibadah, sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.