YERUSALEM, KOMPAS.TV - Seorang ayah yang kehilangan anaknya dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.400 jiwa dan mengambil lebih dari 200 sandera itu adalah hasil kebijakan Netanyahu.
Ayah korban tersebut, Yaakov Gonen menyebut "balas dendam" yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pun tidak bisa dibenarkan. Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh lebih dari 10.000 jiwa, hampir setengahnya adalah anak-anak.
Baca Juga: AS Janji Pemerintah Palestina yang Akan Memimpin Gaza Usai Perang, Menolak Upaya Israel Menguasai
"Pemerintahan ini (Netanyahu) terdiri dari tokoh-tokoh fanatik yang mendukung terorisme Yahudi," kata Gonen dikutip Anadolu, Rabu (8/11/2023).
Gonen menyebut pemerintahan Netanyahu tidak bisa menjawab serangan Hamas dengan penghancuran Gaza. Ia menyebut pemerintahan Netanyahu telah mengubah konflik menjadi "perang balas dendam."
"Saya yakin balas dendam bukanlah caranya. Pemerintah tidak bisa memasuki perang, membunuh, dan menghancurkan untuk mengejar pembalasan dendam," kata Gonen.
"Kita perlu berbicara dan menaruh harapan pada orang-orang sehingga ada harapan perdamaian, membiarkan orang-orang hidup. Perang bukanlah solusi," ujarnya.
Gonen pun mengaku berharap masyarakat Israel bisa memakzulkan Netanyahu dari kekuasaan sehingga jalan perdamaian terbuka.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/11) lalu, demonstran Israel pun mengepung rumah Bejamin Netanyahu di Yerusalem. Massa menuntut Netanyahu mundur dari jabatannya sekaligus pembebasan para sandera yang ditahan Hamas.
Benjamin Netanyahu sendiri beberapa kali didemo di Israel sebelum pengepungan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Sebelum mendeklarasikan perang terhadap Hamas, Netanyahu menuai kontroversi usai berusaha merombak sistem kehakiman Israel.
Baca Juga: Menteri Spanyol Desak Dunia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel, Sebut Netanyahu Penjahat Perang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.