GAZA, KOMPAS.TV - Akses telekomunikasi di Jalur Gaza dilaporkan kembali diputus untuk yang ketiga kalinya pada Minggu (5/11/2023). Pemutusan akses internet ini seiring masifnya serangan udara Israel di utara Gaza pada Minggu (5/11) malam waktu setempat.
Militer Israel pun mengklaim telah menduduki sisi utara Jalur Gaza dan akan memasuki Kota Gaza dalam kurun 48 jam. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menyebut pihaknya telah mengepung Kota Gaza.
Hagari menyebut pengepungan ini adalah "tahap signifikan" dalam perang yang diluncurkan Israel. "Hari ini ada sisi utara Gaza dan selatan Gaza," kata Hagari dikutip Associated Press.
Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Minta Pemerintah RI Tekan Negara yang Terlibat Serangan ke Palestina
Putusnya akses internet di Gaza membuat detail progres serangan Israel di Jalur Gaza sulit diketahui. Israel memutus akses internet sembari meluncurkan operasi pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza.
Juru bicara badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina, UNRWA, Juliette Toma menyebut pihaknya tidak bisa berkomunikasi dengan para staf yang berada di Gaza.
"Kami telah kehilangan komunikasi dengan sebagian besar anggota tim UNRWA," kata Touma.
Pada Minggu (5/11), militer Israel pun mengebom dua kamp pengungsian di tengah Gaza, membunuh setidaknya 53 orang dan melukai puluhan. Serangan di kamp pengungsian Maghazi dilaporkan membunuh 40 jiwa dan melukai 34 orang.
Jurnalis Associated Press di dekat Magazhi melaporkan telah menyaksikan delapan jenazah anak-anak, termasuk seorang bayi, yang dibawa ke rumah sakit terdekat.
Salah satu penduduk kamp, Arafat Abu Mashaia menyebut Israel menghancurkan sejumlah gedung tinggi tempat tinggal warga. Kamp pengungsian ini turut menampung sejumlah warga yang mengungsi dari dalam Gaza.
"Ini benar-benar pembantaian. Semua yang ada di sini adalah orang yang damai. Saya menantang siapa pun yang menyebut ada pejuang di sini," kata Mashaia.
Baca Juga: Arab Saudi Murka Menteri Israel Ancam Bom Nuklir Gaza: Tunjukkan Tingkat Ekstremisme dan Brutalitas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.