WELLINGTON, KOMPAS.TV – Bersamaan dengan aksi bela Palestina yang dilakukan di Monumen Nasional Jakarta pada hari ini, aksi yang sama pun dilakukan di Wellington, Selandia Baru. Pada Minggu (5/11/2023), ratusan orang dari berbagai bangsa dan agama berkumpul di Civic Square, Wellington untuk menyerukan gencatan senjata di Palestina.
Dalam acara ini, dilakukan pemutaran video kekejaman Israel di Palestina yang hingga kini telah memakan korban jiwa sebanyak ribuan orang dari warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Selain itu, warga Palestina yang tinggal di Wellington pun ikut memberikan kesaksian tentang bagaimana mencekamnya situasi di Palestina ketika terjadi serangan oleh Israel.
Seorang dokter Palestina juga ikut menggambarkan sulitnya menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. Dalam kesempatan ini, para peserta aksi mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan yel-yel “free Palestine!” dan seruan untuk dilakukannya gencatan senjata di Palestina. Mereka juga menyatakan bahwa apa yang terjadi di Palestina bukanlah perang, melainkan genosida.
Baca Juga: JK Sebut Boikot Produk Israel Tak Mempan Hentikan Agresi di Gaza, Sarankan ke Jokowi Lakukan Hal Ini
Selain itu, beberapa perempuan Palestina menggendong replika jenazah anak-anak yang telah dikafani untuk mengenang anak-anak Palestina yang gugur karena kekejaman Israel.
Warga Indonesia di Wellington pun tidak tinggal diam dan ikut menyatakan dukungan untuk Palestina. Bahkan banyak warga Indonesia yang rutin mengikuti aksi bela Palestina selama beberapa minggu terakhir di Wellington.
Salah satu warga Indonesia yang berpartisipasi dalam aksi ini adalah Agam Jaya Syam. Menurut Agam, ia telah mengikuti aksi serupa sebanyak tiga kali. Menurutnya selama tiga kali ia mengikuti aksi bela Palestina di Wellington, warga dari berbagai latar belakang kebangsaan dan agama ikut bersatu untuk mendukung Palestina.
“Tragedi kemanusiaan yang dahsyat telah terjadi di Palestina. Rumah sakit hancur, anak-anak tidak dapat sekolah, bahkan banyak anak-anak dan remaja yang menjadi korban. Ini saatnya bagi kita untuk menyuarakan kepada dunia untuk segera dilakukan gencatan senjata di Palestina,” ujar Agam kepada Kompas TV di Wellington.
Agam datang untuk berpartisipasi dalam aksi damai ini bersama istrinya, S. Dewi Warli. Menurut Dewi, dengan mengikuti kegiatan ini ia berharap agar terjadi gencatan senjata di Palestina dan Israel segera menghentikan genosida yang mereka lakukan di Palestina.
Baca Juga: Hadiri Aksi Damai Bela Palestina, Tokoh Lintas Agama Kompak Kecam Tindakan Israel!
Warga Indonesia lain yang ikut dalam aksi bela Palestina ini adalah Leon Armand. Menurut Leon, apa yang terjadi di Palestina adalah sebuah kejahatan perang terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan.
“Hal ini harus terus diucapkan dan digaungkan. Kita harus melawan semampu kita walaupun kita berada di luar Palestina,” ujar Leon.
Aksi Bela Palestina telah dilakukan sebanyak empat kali dalam beberapa minggu terakhir di Wellington. Selain di Wellington, aksi serupa juga dilakuakan di kota-kota lainnya di Selandia Baru pada akhir pekan ini. Pada hari Sabtu (4/11/2023) kemarin, aksi bela Palestina juga dilakukan di kota Hamilton, Nelson, New Plymouth, Whangarei, dan Tauranga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.