TEL AVIV, KOMPAS.TV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut pengepungan terhadap Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, telah lengkap.
Hal tersebut diungkapkan juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari. Ia menegaskan, gencatan senjata tak akan terjadi saat ini.
“Tentara kami telah melengkapkan pengepungan Gaza, pusat dari aktivitas Hamas,” ujar Hagari, Kamis (2/11/2023, dikutip dari The Times of Israel.
Baca Juga: Pentagon Tolak Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas di Gaza walau Biden Setuju Jeda Kemanusiaan
Ia mengeklaim pemimpin Hamas, Ismael Haniyah, yang tinggal di Qatar, tengah melakukan kunjungan ke Iran dengan jet pribadinya.
“Mereka mencoba mengalihkan perhatian kami dari fokus pada Gaza, kami fokus pada Hamas,” ujarnya.
Gambar satelit dan laporan di media sosial memperlihatkan militer Israel memasuki Gaza dari tiga arah.
Tank berkumpul di dekat pantai di utara Gaza, dengan bala bantuan menyeberang dari Israel ke jalur tersebut dari timur laut. Sementara kendaraan lapis baja menuju ke laut di selatan kota tersebut.
Israel meneruskan operasi dari udara dan darat terhadap Gaza yang dihuni jutaan warga sipil, meski Amerika Serikat (AS) dan sekutunya meminta penundaan kekerasan pada Rabu (4/11/2023), untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan bakal menyampaikan pesan itu kepada pemimpin Israel, Jumat (3/11/2023), pada putaran pertama kunjungan diplomatiknya ke Timur Tengah.
Baca Juga: China Murka atas Memburuknya Situasi Gaza, Negara Bermoral Tidak Akan Biarkan Itu Berlanjut
Israel menyerbu Gaza dengan 10.000 amunisi sejak penyerangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Dilaporkan lebih dari 8.000 warga Palestina di Gaza tewas karena serangan Israel.
Sejak Selasa (31/10/2023) hingga Kamis (2/11), Israel melakukan serangan udara ke kamp pengungsi Jabalia dan menewaskan sedikitnya 200 orang.
Dilansir Al Jazeera, Israel sebelumnya telah menyerang kamp pengungsi Jabalia pada 9, 12, 19, dan 22 Oktober dan menewaskan serta melukai ratusan orang.
Militer Israel berdalih serangan tersebut menargetkan pemimpin Hamas.
Sumber : Times of Israel, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.