BEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyuarakan kekhawatiran atas memburuknya situasi di Gaza dan meningkatnya jumlah korban warga sipil, mengatakan "tak ada negara bertanggung jawab dan bermoral yang dapat membiarkan tragedi seperti ini terus berlanjut," seperti yang dilaporkan oleh Xinhua News berbasis di Beijing, Kamis, (2/11/2023).
Wang Yi mengatakan hal tersebut usai berbicara dengan rekannya dari Oman, Sayyid Badr Albusaidi, hari Rabu tentang konflik Israel-Palestina yang terus memanas, dan mereka mengamati bahwa situasi di Gaza semakin memburuk setiap hari dengan korban warga sipil yang terus melonjak.
Merujuk pada sesi darurat khusus baru-baru ini di Majelis Umum PBB yang dengan mayoritas yang sangat besar menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, Wang mengatakan Beijing mendukung penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional "yang lebih berwewenang, lebih luas, dan lebih efektif" secepatnya untuk mengembalikan isu Palestina ke jalur solusi dua negara.
Menganggap jalan keluar dari konflik adalah melalui implementasi solusi dua negara, diplomat papan atas Beijing mengatakan akar masalah isu Palestina adalah hak dan kepentingan sah rakyat Palestina belum dipulihkan dan dijamin.
China akan menduduki kepresidenan berkala Dewan Keamanan PBB bulan ini.
Wang mengatakan China akan memperkuat koordinasi dengan semua pihak, terutama negara-negara Arab, mempertahankan keadilan dan mengkonsolidasikan pemahaman bersama, dan melakukan upaya yang tak henti-hentinya untuk meredakan konflik, melindungi warga sipil, meredakan situasi kemanusiaan, dan melanjutkan proses perdamaian.
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Tembus 9.000, Ribuan Anak Diduga Terkubur Reruntuhan
Menteri luar negeri Oman, dari pihaknya, mengatakan negaranya berharap China dapat memainkan peran penting sebagai presiden berkala DK PBB.
Menghargai posisi "adil dan konstruktif" China mengenai isu Palestina, ia mengatakan Beijing konsisten dalam menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini untuk menahan diri dan bekerja menuju gencatan senjata dan memberikan suara mendukung resolusi PBB yang diusulkan oleh negara-negara Arab.
"Posisi ini mencerminkan keadilan dan kebenaran, yang menunjukkan citra China sebagai negara besar yang bertanggung jawab dan kepemimpinan internasionalnya," katanya.
Gaza, lanjutnya, menghadapi krisis kemanusiaan serius, dengan lebih banyak nyawa warga Palestina yang kemungkinan akan hilang dalam beberapa minggu mendatang.
Terdapat kebutuhan mendesak bagi DK PBB untuk memainkan perannya dalam membangun konsensus untuk mencapai gencatan senjata dan menghindari krisis kemanusiaan yang lebih besar lagi, katanya.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.