NEW YORK, KOMPAS.TV - "Pemindahan paksa warga sipil" terus terjadi di Gaza, kata Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA Philippe Lazzarini dalam sesi darurat Dewan Keamanan tentang Gaza di Markas Besar PBB di New York, Senin (30/10/2023). Sementara UNICEF mengatakan 420 anak di Gaza mati terbunuh atau terluka saban hari akibat serangan Israel.
Kepala Badan PBB Untuk Pengungsi Palestina UNRWA mengatakan lebih dari 670.000 orang yang dipindahkan secara paksa oleh Israel kini berada di sekolah dan bangunan UNRWA yang penuh sesak, seperti dilaporkan Anadolu, Selasa (31/10/2023).
"Mereka tinggal dalam kondisi yang mengerikan dan tidak higienis, dengan makanan dan air terbatas, tidur di lantai tanpa kasur, atau di luar, di udara terbuka," katanya, sambil menambahkan, kelaparan dan keputusasaan "berubah menjadi kemarahan terhadap komunitas internasional".
Lazzarini juga memperingatkan Dewan Keamanan bahwa penduduk Gaza sedang menjadi korban "hukuman kolektif".
Ia mengatakan, akibat dua minggu "pengepungan penuh", layanan dasar di Gaza runtuh dan obat-obatan, makanan, air, dan bahan bakar semakin menipis.
"Jalanan Gaza mulai dipenuhi dengan air limbah, yang akan segera menimbulkan ancaman kesehatan besar," katanya, mencatat bahwa pemadaman komunikasi akhir pekan lalu memperparah kepanikan dan ketidaknyamanan penduduk Gaza.
Ia mengatakan sangat khawatir tentang potensi meluasnya konflik di luar Gaza, kecuali ada kepatuhan ketat terhadap hukum humaniter internasional.
"Ini berarti warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk bangunan PBB, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan tempat perlindungan warga sipil harus dilindungi di seluruh Jalur Gaza, utara dan selatan, dan sepanjang waktu," tambahnya.
Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat pada Senin (30/10/2023) waktu New York setelah Uni Emirat Arab hari Sabtu meminta pertemuan darurat menyusul laporan bahwa Israel mengumumkan bahwa mereka "memperluas operasi darat" di Gaza.
Baca Juga: Mahkamah Pidana Internasional: Halangi Bantuan Masuk ke Gaza adalah Kejahatan Kemanusiaan
Dalam pidatonya, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyebut pelanggaran HAM serius terhadap anak-anak sedang terjadi di Gaza.
"Kami yakin biaya sebenarnya dari eskalasi terbaru ini akan diukur dengan nyawa anak-anak, mereka yang hilang akibat kekerasan, dan mereka yang selamanya berubah olehnya," katanya.
"Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 8.300 warga Palestina tewas di Gaza, termasuk lebih dari 3.400 anak-anak dengan lebih dari 6.300 anak-anak terluka. Ini berarti lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Gaza setiap hari, sebuah angka yang seharusnya mengguncang kita semua hingga ke inti," kata Russell.
Ia mencatat kekerasan yang dilakukan Israel terhadap anak-anak meluas di luar Jalur Gaza.
"Di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, setidaknya 37 anak dikabarkan tewas. Dan lebih dari 30 anak Israel dikabarkan tewas, sementara setidaknya 20 orang anak Israel masih menjadi tawanan di Jalur Gaza, dan nasib mereka tidak diketahui," kata Russell.
Pasukan Israel melancarkan serangan udara dan darat yang meluas dan terus-menerus di Jalur Gaza. Lebih dari 9.800 orang tewas dalam konflik ini, termasuk 8.306 warga Palestina dan 1.538 warga Israel.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.