WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pasukan gerak cepat Marinir Amerika Serikat (AS) merapat ke Laut Mediterania.
Pasukan Marinir AS ini muncul di tengah ketakutan perang di Gaza akan berkembang menjadi konflik regional.
Diturunkannya pasukan gerak cepat Marinir AS diyakini untuk memuluskan evakuasi warga AS dari wilayah konflik di Gaza atau Lebanon.
Baca Juga: Israel Kebakaran Jenggot Putin Cenderung Bela Hamas, Langsung Panggil Dubes Rusia untuk Protes
Menurut dua pejabat AS yang menolak disebut identitasnya, Unit Ekspedisi Marinir ke-26, yang menaiki kapal amfibi USS Bataan, beroperasi di perairan Timur Tengah beberapa pekan terakhir.
Namun, pada akhir pekan lalu, mereka mulai bergerak menuju Terusan Suez.
Dikutip dari CNN, Senin (30/10/2023), salah seorang pejabat itu mengatakan, USS Bataan saat ini berada di Laut Merah, dan diperkirakan bakal melewati sebelah timur Mediterania.
Langkah tersebut akan mendekatkan unit marinir tersebut ke Lebanon dan Israel, di tengah peringatan AS kepada warganya untuk meninggalkan Lebanon.
Salah satu peranan dari Pasukan Unit Ekspedisi ke-26 adalah membantu warga sipil untuk dievakuasi.
Pada Selasa (24/10/2023), Gedung Putih sempat mengatakan tak bijaksana dan tidak bertanggung jawab jika tak merencanakan kemungkinan evakuasi warga AS dari Timur Tengah, termasuk Israel dan Lebanon.
Baca Juga: Pendukung Palestina Rusuh Cari Penumpang Israel di Bandara Rusia, Negara Zionis Murka
Namun, Koordinastor Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pihaknya saat ini belum sampai pada titik eksekusi.
Tetapi pada Jumat (27/10/2023), ketika Israel melakukan serangan darat di Gaza, Kedutaan Besar AS di Beirut menyerukan warganya untuk segera pergi.
Mereka memperingatkan bahwa waktu terbaik untuk meninggalkan negara tersebut adalah sebelum terjadinya krisis.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.