Survei yang dirilis Statistics Korea pada 2022 dan melibatkan 36.000 warga negara Korea menunjukkan, 36,4 persen dari responden berusia 19 hingga 34 tahun memiliki "persepsi positif" tentang pernikahan pada akhir tahun 2022.
Angka itu turun sebesar 20,1 persen poin dari 56,5 persen pada tahun 2012.
Data terpisah yang dirilis Statistics Korea pada awal 2023 menunjukkan, tingkat pernikahan di Korea Selatan mencapai rekor terendah pada 2022.
Sebanyak 192.000 pasangan menikah di ekonomi terbesar keempat di Asia itu pada 2022. Jumlah itu turun 0,4 persen dari tahun sebelumnya.
Angka tersebut adalah yang terendah sejak 1970, ketika badan statistik mulai mengumpulkan data terkait, mewakili penurunan tahun ke-11 secara berturut-turut.
Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut Alami Krisis Paruh Baya, Menangis saat Minum-Minum karena Merasa Kesepian
Fenomena yang Belum Umum
Lush Korea memperkenalkan manfaat sologami pada Juni 2017 untuk memastikan semua karyawan, termasuk mereka yang memilih untuk tidak menikah, dimasukkan dalam program kesejahteraan dan manfaat perusahaan.
"Manfaat tersebut mencerminkan budaya perusahaan kami yang menghormati keragaman dan inklusivitas. Gaya hidup setiap orang dihormati," kata juru bicara perusahaan, Jeon Ha-na.
Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak perusahaan di Korea Selatan yang mengambil langkah yang sama.
Pada September 2022, Lotte Department Store mulai memberikan manfaat tunai dan liburan yang sama kepada karyawan yang belum menikah yang berusia 40 tahun ke atas, seperti karyawan yang menikah.
LG Uplus mengadopsi tindakan yang sama pada Januari 2023, dengan batasan usia minimum yang ditetapkan pada usia 38 tahun.
"Sebanyak 25 karyawan mendaftar untuk manfaat sologami dalam tiga bulan setelah kami mengadopsi program ini," kata seorang juru bicara Lotte Department Store.
"Hal ini semakin populer di kalangan karyawan yang berusia 40-an dan 50-an yang tidak memiliki keinginan untuk menikah."
Namun, di luar perusahaan-perusahaan ini, upacara pernikahan tunggal tetap belum umum.
Special Day 2014, sebuah perusahaan perencana acara, mengatakan mereka belum menerima permintaan untuk membantu merencanakan upacara pernikahan sologami, meskipun sudah meluncurkan paket tersebut pada awal 2022.
Perusahaan tersebut muncul di puncak hasil penelusuran di portal web terbesar Korea, Naver, untuk "pernikahan sologami".
"Kami mempromosikan upacara pernikahan sologami sejak awal tahun lalu, tetapi kami belum menerima permintaan apa pun," kata juru bicara perusahaan itu melalui telepon.
"Kami mendapatkan rata-rata 50 permintaan per bulan untuk membantu merencanakan acara pernikahan."
Kim dari Lush Korea mengatakan, meskipun ia puas dengan upacara pernikahan dirinya sendiri, ia menerima reaksi beragam dari teman-teman dan keluarganya.
"Beberapa mengatakan mereka menghormati dan bahkan iri pada keputusan saya, sementara yang lain mengatakan 'terlalu dini' bagi saya untuk membuat komitmen seperti itu," tambahnya.
"Tetapi pada akhirnya, semuanya tentang menemukan kebahagiaan sebagai individu, menurut saya."
Sumber : Korea Herald/The Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.