ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Israel agar menghentikan serangan ke Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Erdogan menyebut Israel harus "keluar dari kegilaan" dan menghentikan peperangan.
Israel sendiri meluncurkan operasi pengeboman intensif ke Jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam hingga Sabtu (28/10) pagi waktu setempat. Israel kemudian mengirimkan serangan darat ke Jalur Gaza dengan unit infanteri dan kavaleri.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Hancurkan Ratusan Bangunan dalam 24 Jam, Hampir 400 Tewas di 'Zona Aman'
"Pengeboman terus-menerus Israel yang semakin meningkat di Gaza, yang mana semakin intensif tadi malam, lagi-lagi mengenai perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan," kata Erdogan melalui media sosialnya, Sabtu (28/10).
"Israel harus segera keluar dari kegilaan ini dan menghentikan serangannya," lanjutnya.
Erdogan pun menyerukan kepada warga Turki untuk bergabung dalam demonstrasi besar-besaran mendukung Palestina di Bandara Internasional Ataturk Istanbul pada Sabtu (28/10). Erdogan sedianya juga akan menghadiri demonstrasi tersebut.
Operasi pengeboman Israel yang disusul serangan darat pada Sabtu (28/10) pagi dikhawatirkan menewaskan ratusan penduduk Palestina. Juru bicara badan penyelamatan di Gaza, Mahmud Bassal menyebut ratusan bangunan hancur di Jalur Gaza dalam kurun 24 jam.
Hingga Sabtu (28/10), korban jiwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu mencapai 7.703 orang, termasuk 3.595 anak-anak dan 397 lansia. Serangan Israel juga melukai sekitar 19.734 korban.
Sementara itu, eskalasi kekerasan dan serangan Israel ke Tepi Barat dalam kurun waktu yang sama telah menewaskan 109 dan melukai sekitar 1.900 orang.
Baca Juga: Israel Luncurkan Invasi Darat ke Jalur Gaza, Pertempuran Lawan Kombatan Hamas Pecah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.