GAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel dilaporkan mengirimkan serangan singkat ke Jalur Gaza pada Rabu (25/10/2023) malam waktu setempat hingga Kamis (26/10) dini hari. Serangan berskala kecil ini melibatkan unit-unit infanteri dan tank, diluncurkan jelang invasi darat potensial ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya bersiap meluncurkan serangan darat ke Jalur Gaza. Netanyahu enggan mengungkapkan kapan invasi darat ke Gaza akan dimulai.
Militer Israel mengaku menghantam sejumlah target milisi seperti posisi rudal anti-tank Hamas. Belum ada laporan korban manusia dari kedua pihak menyusul serangan singkat ini.
Baca Juga: Menteri Spanyol Ajak Eropa Embargo Israel dan Pidanakan Netanyahu: Mari Hentikan Genosida
Militer Israel menyebut, serangan singkat ke Jalur Gaza diluncurkan untuk "mempersiapkan medan tempur". Israel telah menyatakan bahwa pihaknya berniat menghancurkan Hamas di Jalur Gaza.
Serangan darat ini pun terjadi di tengah operasi pengeboman Israel ke Jalur Gaza yang semakin intensif.
Pada Rabu (25/10), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan 750 orang terbunuh serangan Israel dalam kurun 24 jam. Jumlah ini lebih banyak dari korban serangan pada Selasa (24/10) lalu yang mencapai 704 tewas.
Hingga Kamis (26/10), operasi pengeboman Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 6.546 orang, teramsuk 2.704 anak-anak dan 1.584 perempuan. Serangan udara Israel juga menimbulkan lebih dari 17.439 korban luka.
Di lain sisi, pada hari yang sama dengan serangan singkat Israel, pemimpin Hizbullah bertemu dengan petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina di Beirut, Lebanon.
Ketiganya dilaporkan bersepakat mengenai langkah selanjutnya yang akan diambil terkait perang Israel.
Wakil Ketua Hamas Salih Al-Aruri menyampaikan bahwa perlawanan Palestina masih kuat kendati militer Israel menggencarkan pengeboman ke penduduk Gaza.
Al-Aruri pun berusaha menenangkan penduduk Gaza jelang invasi darat potensial Israel.
"Kami akan mengubah tragedi kalian menjadi kesenangan jika invasi darat (Israel) diluncurkan," kata Al-Aruri dikutip Associated Press.
Baca Juga: Israel Disebut Gunakan Kelaparan Warga Palestina di Gaza Sebagai Senjata Perang
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.