WASHINGTON, KOMPAS.TV - Akhirnya Rumah Partai Republik Amerika Serikat (AS) KEVmemilih Mike Johnson menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang baru.
Penunjukkan ini dilakukan pada Rabu (25/10/2023), setelah ketua DPR sebelumnya, Kevin McCarthy dipecat dari jabatannya.
Johnson merupakan pendukung vokal mantan Presiden AS Donald Trump sekaligus tokong penting dalam upaya membatalkan hasil pemilu pada 2020.
Ia akan mengambil kendali mayoritas Partai Republik yang terpecah belah di DPR dan mennghadapi ancaman penutupan pemerintah bulan depan.
Baca Juga: Ukraina Evakuasi 1.000 Anak-anak dari Garis Depan Pertempuran, Efek Meningkatnya Serangan Rusia
Pengangkatan Johnson mengakhiri kelumpuhan yang dialami DPR AS setelah McCarthy disingkirkan kelompok konservatif garis keras.
Langkah itu diketahui belum pernah terjadi sebelumnya dan menjerumuskan DPR ke wilayah yang belum dipetakan.
Partai Republik mencoba dan gagal bersatu tiga kali untuk mendukung calon ketua baru, sebelum akhirnya sepakat menunjuk Johnson, seorang anggota parlemen konservatif yang sejauh ini relative tak menonjilkan diri di panggung nasional.
Dikutip dari CNN, Ktua DPR baru kini akan menghadapi serangkaian masalah yang mendesak.
Penadanaan pemerintah akan berakhir pada 17 November, dan DPR yang dikuasai Partai Republik perlu bekerja sama dengan Senat yang dipimpin Demokrat, untuk menghindari penutupan pemerintahan.
Ini diyakini bakal menjadi ujian awal kepemimpinan bagi Johnson.
Selain itu, Anggota Parlemen juga harus memutuskan apakah akan mengirim bantuan lebih lanjut ke Ukraina saat negara itu berperang melawan agresi Rusia, serta bantuan kepada Israel dalam perang melawan Hamas.
Baca Juga: Malangnya Jurnalis Al-Jazeera Ini, Serangan Israel ke Gaza Membuat Seluruh Keluarganya Tewas
Terdapat dukungan bipartisan yang luas terhadap bantuan kepada Israel, namun banyak anggota DPR dari Partai Republik yang menentang pengiriman bantuan tambahan ke Ukraina.
Beberapa jam setelah pemilihan ketua, DPR AS langsung mengeluarkan resolusi yang mendukung Israel dalam perang melawan Hamas.
Langkah tersebut disahkan dengan dukungan bipartisan yang luar biasa dengan suara 412 berbanding 10.
Johnson pun mengatakan ia akan mengejar jadwal yang agresig dalam beberapa minggu ke depan dan menyinggung kekacauan yang telah melumpuhkan DPR, dan mengalihkan perhatian dari agenda Partai Republik.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.