TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran memberikan peringatan mengerikan ke Israel jika serangan ke Gaza tak berhenti.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel bahwa Timur Tengah bisa kepas kendali jika serangan ke Gaza tak dihentikan.
Hossein pun menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena terus memberikan pasokan senjata militer ke Israel.
Iran mendukung Hamas, yang melakukan serangan ke Israel dua pekan lalu, serta Hizbullah, paramiliter Lebanon yang kerap melakukan serangan ke Israel.
Baca Juga: Kantor Berita Internasional Ramai Kabarkan Putra Jokowi Jadi Cawapres Prabowo di Pemilu 2024
Selama serangan balasan Israel ke Gaza, sudah lebih dari 4.600 warga Palestina terbunuh.
Meski begitu, Israel pada Sabtu (21/10/2023), menegaskan bakal mengintensifkan serangan udara ke Gaza.
“Saya memperingatkan AS dan juga proksinya, Israel bahwa jika mereka tak segera menghentikan kejahatan melawan kemanusiaan dan genosida di Gaza, apa pun bisa terjadi saat ini dan wilayah ini akan tak terkendali,” kata Hossein dikutip dari BBC, Minggu (22/10/2023).
Ia menambahkan bahwa dampaknya bisa parah, pahit, dan mempunyai dampak yang luas, baik secara regional maupun bagi mereka yang menganjurkan perang.
Sang menlu menambahkan dukungan militer AS terhadap Israel adalah bukti bahwa konflik yang berlangsung di Gaza, adalah perang proksi yang dilakukan Israel atas nama AS.
Para pejabat tinggi AS juga memperingatkan konflik bisa meluas.
Baca Juga: Tepi Barat Palestina Mulai Kena Imbas, Jumlah Warga yang Dibunuh Israel Melonjak Tajam
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin memperingatkan kemungkinan eskalasi serangan yang signifikan terhadap tentara atau warga negara AS.
“Jika ada kelompok atau negara yang ingin memperluas konflik ini dan mengambil keuntungan dari situasi yang sangat disayangkan ini, saran kami adalah jangan,” katanya.
Menlu AS Antony Blinken juga menyebutkan kemungkinan adanya eskalasi dari proksi Iran, seperti Hizbullah atau Hamas.
Ia mengatakan AS akan mengambil segala tindakan untuk memastikan pihaknya dapat membela warga Israel dan AS.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.