GAZA, KOMPAS.TV - Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Daniel Hagari menyatakan bahwa bahan bakar minyak tidak diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza. Hal tersebut disampaikan Hagari usai segelintir bantuan kemanusiaan dibolehkan masuk Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah, Mesir.
Hagari menyebut pihaknya hanya mengizinkan makanan, air, dan obat-obatan memasuki Gaza. "Bahan bakar tidak akan masuk ke Gaza," kata Hagari, Sabtu (21/10/2023).
Pelarangan masuknya bahan bakar ini berpotensi memperparah krisis kemanusiaan di Gaza akibat bombardir Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Bahan bakar dibutuhkan rumah sakit untuk menghidupkan generator yang menjadi sumber listrik peralatan medis.
Baca Juga: AS Dipandang Hilang Kredibilitas Usai Jatuhkan Veto di DK PBB yang Lindungi Warga Palestina di Gaza
Militer Israel sendiri memblokade total Jalur Gaza sehingga tidak ada akses bahan bakar atau air bersih ke enklave tersebut. Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi karena tidak punya bahan bakar.
Tidak hanya korban luka yang membutuhkan peralatan medis tertentu, kehabisan bahan bakar di rumah sakit Gaza akan mengancam bayi-bayi baru lahir yang masih berada di inkubator.
Direktur departemen gawat darurat di Rumah Sakti Nasser Gaza, Muhammad Kandil menyebut rumah sakitnya sudah tidak memiliki stok bahan bakar lagi. Sumber daya rumah sakit yang tersisa dikhawatirkan tidak bisa menampung pasien yang berdatangan hampir tiap menit.
"Rumah sakit ini tidak bisa beroperasi lebih lama. Listrik mati. Generator yang membutuhkan bahan bakar juga akan mati sebentar lagi. Sistem kesehatan akan runtuh. Rumah sakit ini akan berubah menjadi kuburan," kata Kandil dikutip Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pun mendesak komunitas internasional dan Mesir segera mengirimkan bahan bakar yang sangat dibutuhkan sistem kesehatan di Gaza. Banyak nyawa yang terancam jika konvoi bantuan tidak memuat bahan bakar.
"Kami meminta komunitas internasional dan Mesir untuk segera membawa bahan bakar dan kebutuhan medis darurat sebelum lebih banyak korban tidak bisa diselamatkan rumah sakit," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Akhirnya Masuk Gaza, tetapi Baru 20 Truk dari Kebutuhan 100 per Hari
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.