WASHINGTON, KOMPAS.TV - Organisasi Yahudi di Amerika Serikat (AS) berdemonstrasi di Washington menentang "opresi Israel terhadap Palestina" dan menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza, Rabu (18/10/2023). Demonstran menentang bombardir Israel di Jalur Gaza dan menuntut kekerasan diakhiri segera.
Jewish Voice for Peace, organisasi yang mengoordinasikan demonstrasi tersebut, menyebut terdapat 10.000 orang yang mengikuti aksi protes di Washington. Ratusan demonstran juga dilaporkan memasuki gedung Kongres AS untuk berdemonstrasi hingga 500 orang ditangkap polisi.
"Kami menutup Kongres untuk menyita perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam opresi Israel terhadap Palestina yang masih berlangsung," demikian tulis pernyataan Jewish Voice for Peace.
Baca Juga: Jokowi Kecam Kekerasan di Gaza: Indonesia Tidak Akan Tinggal Diam, Bangun Solidaritas Global
Militer Israel diketahui memblokade total dan membombardir Jalur Gaza usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Seragan itu menewaskan setidaknya 1.400 orang, kebanyakan warga sipil.
Israel memutus akses listrik, pangan, dan air bersih kepada 2,3 juta penduduk Gaza sembari mengirimkan serangan udara. Otoritas Palestina melaporkan terdapat lebih dari 3.400 orang yang terbunuh bombardir Israel di Gaza, sepertiga darinya adalah anak-anak.
"Belum pernah sepenting ini bagi kaum Yahudi dan semua orang di AS untuk bangkit dengan apa saja yang kita punya, dengan cara yang akan kita harapkan dari orang lain untuk leluhur kita," kata aktivid Jewish Voice for Peace, Jay Saper dikutip Al Jazeera.
Pemerintahan Joe Biden sendiri telah menyatakan dukungan penuh kepada Israel yang menyerang Gaza. Di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), AS juga menjadi satu-satunya negara yang menolak dan memveto resolusi jeda kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.
"Apa yang kami tahu dari kekejaman-kekejaman negara Israel terhadap Palestina pada masa lalu adaah bom hanya berhenti jika ada teriakan keras yang cukup dari komunitas internasional," kata aktivis Jewish Voice for Peace, Eliza Klein.
"Tergantung kepada kita untuk menciptakan teriakan itu, secepat mungkin," lanjutnya.
Baca Juga: Kepala Polisi Israel Ancam Warganya, Bakal Kirim Demonstran Anti-Perang ke Gaza
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.