GAZA, KOMPAS.TV - Operasi bombardir Israel di Jalur Gaza selama Selasa (17/10/2023) hingga Rabu (18/10) menewaskan ratusan orang di berbagai titik di Jalur Gaza. Sekolah yang dikelola badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), rumah sakit, dan kamp pengungsian turut menjadi sasaran serangan udara Israel.
Serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab atau Rumah Sakit Baptis, Gaza, yang dipenuhi pengungsi menewaskan sekitar 500 orang pada Selasa (17/10) malam waktu setempat. Serangan ini menuai kecaman keras dari komunitas internasional.
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza: Dewan Keamanan PBB Harus Ambil Langkah Nyata
Sebelumnya, pada Selasa (17/10), Israel dilaporkan menembak sebuah sekolah yang dikelola badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA. Serangan di sekolah UNRWA di kamp pengungsian Al-Maghazi, tengah Jalur Gaza ini menewaskan enam orang dan melukai puluhan.
"Puluhan terluka (termasuk staf UNRWA) dan sekolah mengalami kerusakan struktural parah. Jumlahnya (korban) kemungkinan lebih besar," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dikutip platform informasi yang dikelola badan PBB yang mengurusi bantuan kemanusiaan internasional, OCHA.
"Ini memalukan, dan ini lagi-lagi menunjukkan pengabaian kejam terhadap nyawa warga sipil. Tidak ada tempat lagi yang aman di Gaza, bahkan tidak di fasilitas UNRWA. Sekolah itu tertembak saat gelombang serangan udara Israel dan bombardir di Jalur Gaza," sambung Lazzarini.
Philippe Lazzarini menuturkan terdapat sekitar 4.000 pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di sekolah yang dibom Israel tersebut. Ratusan ribu warga Gaza terpaksa mengungsi akibat bombardir terus-menerus Israel 11 hari belakangan. Banyak di antaranya mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA dan kompleks rumah sakit.
Sementara itu, pada Rabu (18/10) dini hari waktu setempat, serangan udara Israel dilaporkan mengenai sebuah toko reti di kamp pengungsian Nuseirat, tengah Gaza. Setidaknya dua orang tewas dalam serangan ini.
Al Jazeera melaporkan, dalam kurun satu jam sejak pukul 07.00 waktu setempat di Jalur Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 37 orang di dua titik di kamp pengungsian Jabaliya, utara Gaza.
Militer Israel dilaporkan terus membombardir Gaza usai serangan ke rumah sakit Al-Ahli Arab yang menewaskan lebih dari 500 orang. Seorang warga Palestina menuturkan situasi di Gaza "semakin buruk" dari hari ke hari.
"Orang-orang hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Pengeboman di mana-mana," kata warga Palestina, Hamza Ibrahim kepada Al Jazeera, Rabu (18/10).
"Saya bisa mendengar pengeboman di luar rumah saya. Bahkan tempat-tempat teraman sudah diserang," lanjutnya.
Sejak Israel meluncurkan kampanye bombardir Gaza pada 7 Oktober lalu, sekitar 3.000 orang Palestina tewas dan ratusan ribu terpaksa mengungsi di Jalur Gaza. Jumlah korban kemungkinan bertambah seiring blokade total dan bombardir gencar Israel.
Baca Juga: Siapa Pengebom RS Al-Ahli Gaza? Israel Ternyata Sempat Kirim Tembakan Peringatan dan Ancam Direktur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.