GAZA, KOMPAS.TV - Situasi di sekitar Jalur Gaza semakin memanas pada hari kesembilan bombardir Israel di enklav tersebut dan potensi serangan darat militer Tel Aviv. Israel telah menyiagakan pasukan di perbatasan Gaza dan disebut siap meluncurkan serangan.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel agar tidak meluncurkan serangan darat ke Gaza. Hal tersebut disampaikan Amir-Abdollahian usai menemui Amir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Baca Juga: Arab Saudi Disebut Tangguhkan Perundingan Normalisasi dengan Israel, Iran Serukan Persatuan Islam
Apabila Israel meluncurkan serangan darat ke Gaza, Amir-Abdolahian memperingatkan bahwa "pemimpin pemberontakan akan mengubah itu (Israel) menjadi kuburan tentara penjajahan."
Diplomat Iran itu juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) yang telah berjanji mendukung penuh tindakan Israel. AS sendiri telah menerjunkan dua kapal induk ke Laut Mediterania sebagai unjuk kekuatan terhadap rival-rival Israel.
"Washington telah mengajukan diri untuk mempertahankan patung dan boneka Israel. Jika cakupan perang meluas, kerugian besar akan jatuh di pihak Amerika juga," kata Amir-Abdollahian dikutip Al Jazeera, Minggu (15/10/2023).
Israel sendiri memblokade total dan membombardir Gaza sejak akhir pekan lalu dan menuntut Hamas membebaskan sandera agar gempuran dihentikan. Militer Israel menyebut terdapat 126 orang yang ditawan Hamas saat ini.
Sementara itu, juru bicara Hamas, Jihad Taha mengaku pihaknya "tidak takut menghadapi pertempuran darat" jelang invasi potensial Israel. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pihaknya akan "menghancurkan Hamas" di Gaza.
Jihad Taha menyebut Hizbullah dan aktor regional lain kemungkinan terlibat pertempuran jika Israel meluncurkan serangan darat ke Gaza. Namun, Jihad Taha enggan menyatakan apakah sekutu-sekutunya telah berkomitmen untuk terlibat.
Di lain pihak, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut penerjunan dua kapal induk ke Mediterania sebagai deterens agar pihak lain tidak melibatkan diri dalam konflik.
Melansir Associated Press, Austin menyebut penerjunan kapal induk USS Gerald R. Ford dan USS Dwight D. Eisenhower sebagai "bagian dari upaya kami menangkal tindak permusuhan terhadap Israel atau setiap tindakan yang menuju perluasan perang ini menyusul serangan Hamas ke Israel."
USS Gerald R. Ford dan USS Dwight D. Eisenhower diketahui membawa serta kapal jelajah, kapal perusak, dan jet tempur. Kedua kapal induk itu dilengkapi unit-unit F-18 yang dapat menyergap target di udara.
Baca Juga: Menlu AS Balik ke Israel Hari Senin Usai Pergi ke 6 Negara Arab, Hasilnya Bisa Tentukan Arah Perang
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.