RIYADH, KOMPAS.TV - Kerajaan Arab Saudi dilaporkan menangguhkan perundingan normalisasi hubungan dengan Israel di tengah bombardir Israel terhadap Jalur Gaza yang berlangsung hingga hari kesembilan per Minggu (15/10/2023).
Riyadh dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) soal keputusan tersebut pada Sabtu (14/10).
"Arab Saudi memutuskan untuk menunda perundingan tentang kemungkinan normalisasi (dengan Israel) dan telah menginformasikan itu kepada otoritas AS," kata seorang sumber pemerintahan AS kepada AFP via Times of Israel.
Sebelumnya, AS dikabarkan menengahi upaya normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel. Pada September lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman menyebut proses normalisasi Arab Saudi-Israel terus berlangsung dan "semakin dekat" dengan kesepakatan.
Baca Juga: Blokade Israel: Rumah Sakit Gaza Hampir Kehabisan Listrik, Banyak Pasien Terancam Kehilangan Nyawa
Akan tetapi, setelah pasukan Israel membombardir Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada akhir pekan lalu, pemerintah Arab Saudi disebut meninjau kembali proses normalisasi dengan Israel.
Analis Arab Saudi, Aziz Alghashian, menyebut normalisasi hubungan dengan Israel masih dianggap tabu di dunia Arab. Pandangan tersebut pun mengganjal upaya Washington untuk mengintegrasikan Israel ke pergaulan Timur Tengah.
"Normalisasi (dengan Israel) sudah lama dianggap tabu, perang ini menegaskan hal tersebut," kata Alghashian, dikutip Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dilaporkan telah berbicara dengan Bin Salman di Riyadh pada Minggu (15/10).
Diplomat Gedung Putih itu mengadakan serangkaian kunjungan ke Timur Tengah untuk membahas perang Israel vs Hamas.
Al Arabiya melaporkan, Blinken sebatas mendeskripsikan pertemuannya dengan Bin Salman menuai hasil "sangat produktif."
Kementerian Luar Negeri AS menyebut kedua pihak menyepakati "komitmen bersama melindungi warga sipil" dan menjaga stabilitas Timur Tengah.
Di lain sisi, situasi Gaza membuat Bin Salman dan Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara untuk pertama kalinya sejak Arab Saudi-Iran menormalisasi hubungan.
Kedua negara menormalisasi hubungan pada April lalu berkat proses yang ditengahi China, rival utama AS.
Pada Rabu (11/10), staf kepresidenan Iran, Muhammad Jamshidi, menyebut Bin Salman dan Raisi membahas "perlunya menghentikan kejahatan perang terhadap Palestina."
"Persatuan Islam ditekankan dan keduanya meyakini bahwa kejahatan rezim (Israel) dan lampu hijau AS akan menyebabkan ketidakamanan destruktif bagi rezim itu dan para pendukungnya," kata Jamshidi.
Baca Juga: Bahas Normalisasi dengan Saudi, Israel Ejek Presiden Palestina 'Cuma Wali Kota'
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.