GAZA, KOMPAS.TV – Kepala Hamas Ismail Haniyeh menyatakan rakyat Gaza tak akan pernah meninggalkan tanah mereka, Gaza. Ia juga menuding Israel telah melakukan 'genosida' atau pembersihan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Hal ini diungkapkan Haniyeh dalam pidatonya di televisi yang disiarkan secara nasional, Sabtu (14/10/2023).
“Musuh kami telah melakukan ini (genosida) bersama dengan pemerintahan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa,” ujar Haniyeh seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (14/10).
Baca Juga: Pasukan Israel Klaim Bunuh Komandan Unit Elite Hamas, Hamas Klaim 9 Sandera Tewas akibat Bom Israel
Haniyeh menyebut, kendati dihujani bombardir serangan udara oleh Israel, rakyat Palestina tak akan pernah meninggalkan Gaza.
“Rakyat Gaza akan tetap tinggal di tanah mereka. Mereka tidak akan pernah meninggalkan Gaza atau melarikan diri,” imbuh Haniyeh, yang pada Agustus 2021 lalu kembali terpilih sebagai Kepala Hamas, kelompok Islam Palestina yang menguasai Jalur Gaza.
“Saya salut pada rakyat Gaza yang tegar menghadapi mesin barbar Zionis ini. Mereka berkomitmen pada tanah mereka.”
Lebih lanjut ia menyebut, Hamas berupaya tak menargetkan warga sipil.
“Hamas selalu berusaha untuk tidak menargetkan warga sipil meskipun segala sesuatu telah dilakukan oleh rezim Zionis,” ujarnya.
“Hamas adalah gerakan kemerdekaan yang menganut etika ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Apa Itu Gerakan Fatah dan Kelompok Hamas yang Ada di Palestina?
Seperti diberitakan sebelumnya, Israel mengultimatum rakyat Gaza di utara agar mengevakuasi diri ke selatan Gaza. Namun, selagi sekitar 1 juta rakyat Palestina mengungsi menuju selatan Gaza, tentara Israel melancarkan serangan udara di tiga titik, hingga menimbulkan korban jiwa di kalangan rakyat Palestina yang tengah mengungsi.
Sumber : Al Jazeera/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.