GAZA, KOMPAS.TV - Kelompok Hamas membaskan perempuan Israel dan dua anaknya setelah sebelumnya sempat mengancam akan membunuh para sandera.
Pada video yang disiarkan Al-Jazeera itu memperlihatkan seorang perempuan dengan jaket berwarna biru dan merah muda berjalan ke arah seorang anak.
Keduanya pun berpelukan saat pejuang Hamas berjalan pergi dari mereka.
Baca Juga: 11 Staf PBB Tewas karena Serangan Israel ke Gaza, Serukan Agar Pertempuran Diakhiri
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (12/10/2023), mereka diyakini berada di dekat pagar pembatas Gaza.
Namun, Al-Jazeera tak mengungkapkan kapan pembebasan warga Israel itu dilakukan, karena video itu tak menunjukkan waktu dan jam.
Media Israel, termasuk The Times of Israel memperkirakan pembebasan itu terjadi Sabtu (7/10/2023), hari ketika Hamas melakukan serangan ke are Israel di sekitar Gaza.
Belum ada angka pasti jumlah sandera yang ditangkap Hamas saat melakukan serangan.
Hamas meluncurkan operasi Banjir Al-Aqsa Sabtu, dengan menembakkan ribuan rudal, dan memasuki Israel dari laut, air dan udara.
Serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Selain itu juga dengan meningkatnya kekerasan dari pemukim ilegal Yahudi tethadap warga Palestina.
Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi melawan Hamas.
Baca Juga: Israel Tak Kalah Buas, 1.200 Warga Palestina Terbunuh karena Serangan Balasan
Sekitar 1.200 warga Palestina dan 1.300 orang Israel telah terbunuh sejak perang Palestina-Israel terjadi.
Selain itu ratusan warga Israel dilaporkan telah disandera Hamas.
Juru Bicara Hamas Abu Obeida sendiri sempat mengancam akan membunuh swarga Israel yang ditangkap setiap Israel menargetkan serangan ke warga sipil Palestina di Gaza.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.