JAKARTA, KOMPAS.TV - Serangan Hamas yang dimulai sejak Sabtu pagi 7 Oktober 2023 lalu kembali memanaskan konflik antara Israel dan Palestina. Tak lama, sehari setelahnya, pada Minggu 8 Oktober 2023 waktu setempat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berang karena kecolongan atas serangan mengejutkan itu, segera menyatakan perang dengan Hamas, kelompok perlawanan Palestina.
Konflik antara Israel dan Palestina punya akar sejarah yang panjang. Mulai dari Deklarasi Balfour yang berisi janji Inggris akan negara bagi kaum Yahudi di tanah Palestina hingga Nakba atau pembersihan etnis Palestina, konflik antara kedua negara itu terus terjadi hingga sekarang.
Berikut bagian kedua lanjutan sejarah konflik Israel-Palestina.
Melansir Al Jazeera, setelah Nakba 1948, sebanyak 150.000 warga Palestina tetap tinggal di negara Israel yang baru terbentuk.
Baca Juga: Update Gaza Hari Ini: Kementerian Kesehatan Palestina Sebut 1.055 Warga Tewas, 5.184 Orang Terluka
Mereka terpaksa hidup di bawah pendudukan militer yang dikontrol ketat selama hampir 20 tahun sebelum mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel.
Mesir kemudian mengambil alih Jalur Gaza, dan pada tahun 1950, Yordania memulai pemerintahan administratifnya atas Tepi Barat.
Di tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dibentuk, dan setahun kemudian, partai politik Fatah didirikan.
Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir setelah memenangkan Perang Enam Hari melawan koalisi tentara Arab.
Bagi sebagian warga Palestina, hal ini menyebabkan perpindahan paksa kedua, atau Naksa, yang berarti “kemunduran” dalam bahasa Arab.
Pada bulan Desember 1967, Front Populer Marxis-Leninis untuk Pembebasan Palestina dibentuk.
Dalam dekade berikutnya, serangkaian serangan dan pembajakan pesawat oleh kelompok sayap kiri menarik perhatian dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Israel kemudian memulai membangun permukiman di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang mereka kuasai.
Sistem dua tingkat diciptakan di mana pemukim Yahudi diberikan semua hak dan keistimewaan sebagai warga negara Israel. Sementara, warga Palestina harus hidup di bawah pendudukan militer yang mendiskriminasi mereka dan melarang segala bentuk ekspresi politik atau sipil.
Baca Juga: Soal Konflik Israel-Palestina yang Kian Memanas, PP Muhammadiyah Nyatakan Sikap Berikut Ini
Intifada Pertama Palestina meletus di Jalur Gaza pada bulan Desember 1987.
Intifada atau intifadah adalah gerakan perlawanan demi merebut kembali tanah Palestina yang diduduki Israel. Intifada pertama ini dipicu tewasnya empat warga Palestina ketika sebuah truk Israel bertabrakan dengan dua mobil van yang membawa pekerja Palestina.
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.