JAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza sudah tak muat menampung korban tewas akibat serangan Israel terhadap Palestina.
Relawan MER-C di Palestina, Fikri Rofiul Haq, menjelaskan, korban di Jalur Gaza terus berjatuhan setelah Israel melakukan serangan balasan besar-besaran.
Bahkan, kata Fikri, sudah tidak ada tempat aman di Jalur Gaza karena serangan Israel sempat mengenai mobil operasional Rumah Sakit Indonesia dan menewaskan satu pekerja lokal Palestina.
"Sebenarnya sudah tidak ada tempat aman lagi di Jalur Gaza karena memang di hari Sabtu juga pihak Israel melalui dronenya meluncurkan bomnya ke salah satu mobil operasional milik MER-C dan menewaskan satu pekerja lokal," kata Fikri dalam program Sapa Indonesia Malam, Senin (9/10/2023).
"Dan memang jumlah yang saat ini kami terima dari Kementerian Kesehatan mencapai 510 korban, di antaranya 91 anak dan 61 wanita serta 2.700 lebih korban luka."
"Sementara Rumah Sakit Indonesia telah menampung 66 korban meninggal dan juga 444 korban luka-luka, di antaranya 93 korban masih rawat inap."
"Berita terbaru memang sekitar jam 12 siang, Israel menggempur pasar di wilayah yang tidak jauh dari Rumah Sakit Indonesia," lanjutnya.
"Bahkan saya dapatkan info dari salah satu teman saya relawan MER-C, kamar-kamar jenazah Rumah Sakit Indonesia sekarang sudah tidak bisa menampung mayat yang berdatangan terus-menerus."
"Memang korban ini akan terus bertambah karena banyaknya korban yang masih di dalam reruntuhan dan masih dalam pencarian evakuasi oleh medis Palestina," ujarnya.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Memanas, Pengamat Sebut Indonesia Harus Beri Bantuan tapi Prioritaskan WNI
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.