LEBANON, KOMPAS.TV - Pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di sepanjang perbatasan selatan Lebanon pada hari Minggu (8/10/2023) mendesak "semua pihak untuk menahan diri" dan memanfaatkan "mekanisme hubungan dan koordinasi pasukan untuk meredakan ketegangan" dan mencegah memburuknya situasi keamanan dengan cepat.
Pasukan PBB mengatakan mereka mendeteksi beberapa roket ditembakkan dari tenggara Lebanon menuju "wilayah yang diduduki Israel," yang kemudian diikuti oleh tembakan artileri dari Israel menuju Lebanon, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada hari Minggu (8/10/2023).
"Kami berkomunikasi dengan pihak berwenang di kedua sisi Garis Biru, di semua tingkat, untuk mengendalikan situasi dan menghindari eskalasi yang lebih serius," demikian pernyataan dari UNIFIL pada hari Minggu (8/10/2023).
"Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan memanfaatkan mekanisme hubungan dan koordinasi UNIFIL untuk meredakan ketegangan dan mencegah memburuknya situasi keamanan dengan cepat," demikian pernyataan tersebut.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL tetap berada di posisi mereka dan menjalankan tugas. Sebagian bekerja dari tempat perlindungan demi keselamatan mereka.
Pernyataan tersebut datang tidak lama setelah Hezbollah mengatakan mereka menembakkan roket ke posisi-posisi Israel di daerah yang diperebutkan di sepanjang perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki oleh Israel.
Baca Juga: Pertempuran Israel vs Hamas di Israel Selatan Masih Sengit, Hizbullah Serang Israel dari Utara
Pasukan yang dikenal sebagai UNIFIL mengatakan mereka berhubungan dengan otoritas di kedua sisi perbatasan di semua tingkatan "untuk mengendalikan situasi ini dan menghindari eskalasi yang lebih serius."
Operasi Penjaga Perdamaian PBB di Selatan Lebanon terdiri dari hampir 10.000 personel dari 49 negara, dengan Indonesia menggelar kontingen terbesar. Sumber-sumber PBB menyatakan Indonesia mengerahkan 1.232 prajurit, dan Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan pada Maret 2023 bahwa Indonesia mengerahkan 1.090 prajurit di Selatan Lebanon.
Tulang punggung Pasukan UNIFIL PBB berdasarkan data Agustus 2023 adalah pasukan Indonesia sejumlah 1,232 prajurit, Italia dengan 1,103 prajurit, Nepal dengan 874 prajurit, India dengan 893 prajurit, Malaysia dengan 833 prajurit, dan Prancis dengan 652 prajurit.
Kelompok militan Hezbollah Lebanon menembakkan puluhan roket dan peluru pada hari Minggu ke tiga posisi Israel di daerah yang diperebutkan di sepanjang perbatasan negara itu dengan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki oleh Israel.
Hezbollah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan tersebut dengan menggunakan "sejumlah besar roket dan peluru" dilakukan sebagai tanda solidaritas dengan "perlawanan Palestina." Mereka mengklaim bahwa posisi-posisi Israel tersebut terkena langsung.
Militer Israel membalas tembakan ke wilayah-wilayah Lebanon, namun belum ada informasi segera tentang korban.
Sumber : Associated Press / Kemenlu RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.