Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas Bombardir Israel, Ini Alasan Gaza Jadi Pusat Konflik Israel-Palestina Menurut Media Barat

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 21:30 WIB
hamas-bombardir-israel-ini-alasan-gaza-jadi-pusat-konflik-israel-palestina-menurut-media-barat
Roket yang ditembakkan dari Gaza menuju Israel, Sabtu, (7/10/2023). Sejak kelompok militan Islamis Hamas menguasai Gaza tahun 2007, enklave kecil yang padat penduduk ini menjadi titik fokus dan pusat konflik militer Israel dengan Palestina. Ribuan warga Gaza tewas akibat konflik, inilah alasan Gaza jadi pusat konflik Israel-Palestina menurut media Barat. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Sejak kelompok militan Islamis Hamas menguasai Gaza tahun 2007, enklave kecil yang padat penduduk ini menjadi titik fokus dan pusat konflik militer Israel dengan Palestina.

Ribuan warga Gaza tewas dalam serangan udara Israel yang diprovokasi serangan roket pejuang Hamas. Atau, dalam kasus terbaru, oleh kelompok militan lainnya, seperti laporan Bloomberg, Sabtu (7/10/2023).

Pemadaman listrik yang sering, kemiskinan yang merajalela, dan ketakutan terus-menerus akan serangan lebih lanjut membuat banyak warga Gaza bermimpi untuk melarikan diri.

Namun, hal itu jarang menjadi pilihan. Pasalnya, pergerakan masuk dan keluar wilayah tersebut sangat terbatas, hingga beberapa aktivis hak asasi manusia menggambarkannya sebagai penjara terbuka.

Sedikitnya 22 warga Israel tewas usai personel Hamas dari Palestina melakukan serbuan mendadak dari darat, laut, dan udara. Serangan besar-besaran Hamas diluncurkan ketika Israel tengah memperingati hari raya Simchat Torah. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun langsung menyatakan perang lawan Hamas. Netanyahu menetapkan mobilisasi massal dan menjanjikan "tembakan balasan dengan magnitudo yang belum pernah dilihat musuh".

"Kita sedang berperang, bukan operasi atau patroli, tetapi perang. Pagi ini, Hamas meluncurkan serangan pembunuh mengejutkan terhadap Negara Israel dan masyarakatnya. Kita sudah di dalam ini (perang) sejak pagi hari," kata Netanyahu melalui media sosialnya.

Apa itu Gaza?

Juga dikenal sebagai Jalur Gaza, ini adalah wilayah sepanjang 40 kilometer (km) dan selebar 12 km yang berbatasan dengan Israel, Mesir, dan Laut Mediterania.

Peta wilayah Israel dan Palestina. (Sumber: AP Photo )

Dahulu merupakan bagian dari Kesultanan Utsmaniyah dan kemudian Kekaisaran Inggris, wilayah ini menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 200.000 warga Palestina yang terusir akibat Perang Arab-Israel tahun 1948.

Mesir menguasai Gaza hingga kekalahannya saat berperang melawan Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Tahun 2005, Israel menarik pasukannya dari Gaza dan meninggalkan permukiman warga Israel.

Saat ini, Gaza adalah salah satu dari dua wilayah, bersama dengan Tepi Barat, di mana Palestina memiliki otonomi terbatas. Israel tetap mengendalikan wilayah udara dan laut Gaza serta memberlakukan blokade bersama Mesir.

Baca Juga: Hamas Ungkap Alasan Serangan Besar-besaran ke Israel: Ini Perang Melawan Penjajah

Warga sipil Israel di Ashkelon diungsikan saat serangan roket dari Gaza oleh kelompok Hamas. Sejak kelompok militan Islamis Hamas menguasai Gaza tahun 2007, enklave kecil yang padat penduduk ini menjadi titik fokus dan pusat konflik militer Israel dengan Palestina. Ribuan warga Gaza tewas akibat konflik, inilah alasan Gaza jadi pusat konflik Israel-Palestina menurut media Barat. (Sumber: AP Photo)

Siapa Penguasa Gaza?

Selama sekitar satu dekade, hingga tahun 2006, Gaza diperintah oleh Otoritas Palestina, badan yang juga mengelola Tepi Barat dan didominasi oleh Al-Fatah, faksi utama Organisasi Pembebasan Palestina PLO, yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel.

Tahun itu, Hamas, yang menolak Israel, memenangkan pemilihan legislatif. Setelah berbulan-bulan pertempuran, Hamas mengambil alih Gaza. Israel merespons dengan memberlakukan blokade, dengan alasan perlunya melindungi rakyatnya. Sejak itu, Israel dan militan Hamas di Gaza terlibat dalam empat konfrontasi militer signifikan.




Sumber : Bloomberg




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x