WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pengiriman senjata dari Korea Utara ke Rusia diyakini telah terjadi dan indikasi dari upaya tersebut sangat mengejutkan.
Indikasi yang dimaksud adalah meningkatnya lalu lintas kereta antara Korea Utara dan Rusia sejak pertemuan Kim Jong-un dan Vladimir Putin.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari analis berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS), Beyond Parallel.
Dikutip dari The Strait Times, kelompok analis itu pada Jumat (6/10/2023) mengungkapkan adanya gambar resolusi tinggi satelit yang menunjukkan setidaknya ada 70 gerbong barang di Fasilitas Kereta Api Tumangang di perbatasan Korea Utara.
Baca Juga: Presiden Belarusia Lukasehnko Takut-takuti AS: Persenjatai Ukraina Bikin Rusia Pakai Senjata Nuklir
Jumlah tersebut digambarkan sebagai belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan jika dibandingkan dengan saat sebelum pandemi Covid-19.
Menurut laporan tersebut selama lima tahun sebelumnya tak pernah lebih dari 20 gerbong terlihat di rel kereta tersebut.
Laporan itu menyimpulkan banyaknya aktivitas tersebut kemungkinan mengindikasikan pasokan senjata dan amunisi Korea Utara ke Rusia.
Mereka juga menambahkan bahwa terpal yang menutupi kontainer pengiriman membuatnya tak mungkin bisa mengidentifikasi secara pasti isinya.
Baca Juga: Hancurkan Patung Era Romawi Kuno di Museum Israel, Wisatawan AS Ditahan
Analisis tersebut muncul sehari setelah CBS News mengutip seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya mengatakan Korea Utara telah mulai memindahkan artileri ke Rusia untuk digunakan pada perang di Uktraina.
Pertemuan antara Putin dan Kim Jong-un pada bulan lalu telah memicu kekhawatiran luas di kalangan sekutu Kiev mengenai kemungkinan potensi kesepakatan senjata.
Korea Utara yang sebelumnya dituduh AS memasok amunisi ke Wagner adalah produsen massal persenjataan konvensional.
Mereka juga diketahui memiliki persediaan besar bahan perang era Soviet, meskipun kondisinya tak diketahui.
Sumber : The Strait Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.