MEXICO CITY, KOMPAS.TV - Sebanyak 16 orang yang merupakan migran dari Venezuela dan Haiti tewas dalam sebuah kecelakaan bus di selatan Meksiko, Jumat (6/10/2023) pagi waktu setempat.
Institut Imigrasi Nasional Meksiko awalnya melaporkan 18 orang tewas, namun kemudian menurunkan angka tersebut setelah jaksa di Oaxaca mengatakan ada penghitungan yang berlebih.
Dari jumlah korban tewas tersebut, ada dua wanita dan tiga anak yang menjadi korban serta 29 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam foto-foto yang beredar pascakejadian, dilansir dari Associated Press, Sabtu (7/10/2023), tampak bus yang ringsek setelah terguling di jalan berkelok di negara bagian Oaxaca.
Penyebab kecelakaan yang terjadi di kota Tepelmeme, dekat perbatasan dengan negara bagian Puebla, masih dalam penyelidikan.
Diketahui, bus tersebut total membawa 55 migran yang mayoritas berasal dari Venezuela.
Insiden kecelakaan bus yang melibatkan migran ini menjadi yang teranyar setelah meningkatnya jumlah migran di Meksiko yang menuju ke perbatasan Amerika Serikat.
Baca Juga: Update Gereja Runtuh di Meksiko: Korban Tewas Jadi 11 Orang, 3 di Antaranya Anak-anak
Sebelumnya pada pekan lalu, 10 migran dari Kuba tewas dan 17 lainnya luka-luka setelah sebuah truk pengangkut barang yang mereka tumpangi jatuh di jalan raya di negara bagian tetangga Chiapas, dekat perbatasan dengan Guatemala.
Kesepuluh korban tersebut semuanya adalah perempuan dan salah satunya ada yang usianya masih di bawah 18 tahun.
Menurut Institut Imigrasi Nasional Meksiko, kecelakaan terjadi setelah pengemudi dari truk yang membawa 27 migran itu mengebut dan kemudian kehilangan kendali atas truknya. Usai kecelakaan tersebut, sang pengemudi melarikan diri dari lokasi kejadian.
Pada pekan lalu juga, sebuah truk terbalik di jalan raya di Chiapas, menewaskan dua migran Amerika Tengah dan melukai 27 lainnya.
Kemudian ada pula insiden tewasnya dua migran asal Amerika Tengah setelah mencoba menaiki kereta yang melaju di negara bagian Coahuila dekat perbatasan Texas.
Pihak berwenang Meksiko pada umumnya melarang para migran yang tidak memiliki dokumen yang sesuai untuk membeli tiket bus reguler.
Alhasil para migran tersebut meminta bantuan dari penyeludup untuk menyewa bus dengan pengemudi dan kendaraan yang dalam kondisi buruk.
Kecelakaan pun seringkali terjadi karena kendaraan biasanya melaju dengan kecepatan tinggi agar tidak dihentikan oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Dua Pesawat Pribadi Bertabrakan di Meksiko, Lima Orang Tewas
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.