Namun, kesempatan untuk menemukan bukti baru atas kasus ini sangat kecil karena jarak waktu antara kematian Fernanda dan penyelidikan.
“Kisah tak biasa ini menyulitkan penyelidikan,” kata Anggota DHPP Lucimerio Campos.
“Selisih waktu yang nyaris selama dua bulan juga memberikan tantangan, saat penyelidikan pembunuhan dimulai di TKP kami tak berada di sana. Namun, kami akan melakukan segala upaya untuk mengkompensasi hilangnya informasi ini, dan memberikan solusi terhadap kasus ini,” tambahnya.
Sumber dari kepolisian juga memuji keluarga Fernanda yang turut membantu menyingkap kasus tersebut.
Jika mereka memutuskan menguburkannya dua bulan lalu tepat setelah kematiannya tanpa meminta uji toksikologi, investigasi tak akan bisa dilakukan.
Sedangkan untuk peramal gipsi yang diduga memberikan permen cokelat kepadanya, saat ini hanya merupakan teori.
Baca Juga: Di Negara Ini Harus Bayar Rp1,1 Miliar untuk Izin Memiliki Mobil, Belum Termasuk Harga Kendaraannya
Sebuah sumber kepolisian mengatakan, pelakunya, jika memang ada, akan sulit diidentifikasi karena kematian Fernanda sudah terlalu lama.
Sistem pengintaian CCTV di area yang diduga sebagai tempat kejadian perkara diduga sudah tak ada lagi karena kejadiannya sudah dua bulan lalu.
Selain itu, menemukan saksi mata juga sangat sulit. Ditambah lagi, liputan media yang luas seputar kasus ini membuat pelakunya mungkin saja sudah bersembunyi.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.