MANILA, KOMPAS.TV - Hubungan China dan Filipina semakin panas setelah ulah Beijing memasang penghalang di wilayah sengketa Laut China Selatan.
Manila mengungkapkan “penghalang mengapung” tersebut menghalangi kapal Filipina dari masuk dan memancing di area tersebut.
Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina Jay Tarriela pada pernyataannya di media sosial X mengatakan penghalang mengapung itu ditemukan oleh kapal penjaga pantai Filipina saat patroli maritim rutin, Jumat (22//9/2023).
Ia mengungkapkan penghalang tersebut terbentang sekitar 300 meter.
Baca Juga: Mengapa 120.000 Orang akan Pindah dari Nagorno-Karabakh Azerbaijan ke Armenia? Ini Penjelasannya
“Penjaga Pantai Filipina dan Biro Perikanan Serta Sumber Daya Perairan dengan tegas mengutuk pemasangan penghalang mengapung yang dilakukan Penjaga Pantai China di bagian tenggara Bajo de Masinloc,” tulisnya dikutip dari CNN, Minggu (24/9/2023).
“Hal itu mencegah kapal pemancing Filipina dari memasuki perairan dangkal dan menghalangi aktivitas penangkapan ikan dan penghidupan mereka,” katanya.
Tarriela membagikan foto-foto dari penghalang mengapung tersebut dan mengeklaim tiga kapal penjaga pantai China dan badan milisi maritim China memasang penghalang itu.
Menurut nelayan Filipina, kapal China biasanya memasang penghalang tersebut, ketika melihat adanya jumlah besar nelayan Filipina di area itu.
Baca Juga: 120.000 Warga Keturunan Armenia akan Pindah dari di Nagorno-Karabakh, Dikawal Pasukan Rusia
China sendiri tak berkomentar mengenai pemasangan penghalang tersebut.
Bajo de Masinloc, atau yang juga dikenal dangkalan Scarborough, adalah terumbu karang kecil namun strategis dan merupakan daerah penangkapan ikan yang subur, berada 200km di sebelah barat pulau Luzon, Filipina.
Dangkalan tersebut, yang oleh China disebut Huangyandao, merupakan salah satu pulau dan karang yang disengketakan di Laut China Selatan.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.