WARSAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berang dengan pernyataan Presiden Ukraian Volodymyr Zelenskyy di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan meminta sang presiden tidak lagi "menghina" bangsa Polandia. Pernyataan ini disampaikan Morawiecki di tengah perselisihan Polandia-Ukraina terkait ekspor biji-bijian Kiev.
Polandia memperpanjang pembatasan atas impor biji-bijian Ukraina dengan kebijakan sepihak yang tidak sesuai dengan Uni Eropa pada pekan lalu. Kebijakan tersebut mengguncang hubungan antara Kiev dengan Warsawa.
Baca Juga: Ukraina Klaim Laksamana Senior Rusia Tewas dalam Serangan Rudal ke Markas Armada Laut Hitam Krimea
Di sidang Majelis Umum PBB pekan ini, Zelenskyy mengatakan bahwa pihaknya hendak menjaga rute darat untuk ekspor biji-bijian selama Laut Hitam masih diblokade Rusia. Namun, ia menyinggung "drama politik" terkait ekspor biji-bijian Ukraina justru membantu Rusia.
"Saya ingin menyampaikan ke Presiden Zelenskyy agar jangan menghina bangsa Polandia lagi, seperti yang dilakukannya dalam pidato di PBB belakangan ini," kata Morawiecki kepada kantor berita PAP via Al Jazeera, Jumat (22/9/2023).
Perselisihan Polandia-Ukraina terkait ekspor gandum sebelumnya membuat Morawiecki menyatakan bahwa negaranya tidak akan memasok senjata ke Kiev. Polandia diketahui sebagai salah satu sekutu paling dekat dengan Ukraina usai negara itu diinvasi Rusia pada Februari 2022 lalu.
"Kami tidak lagi mengirim senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia dengan senjata-senjata yang lebih modern," kata Morawiecki, Rabu (20/9) lalu.
Selain Polandia, Hungaria dan Slowakia diketahui menetapkan pembatasan atas impor biji-bijian Ukraina. Ketiga negara itu beralasan produk agrikultur Ukraina yang dijual murah menyisihkan petani domestik.
Di lain sisi, ketika berkunjung ke Kanada, Jumat (22/9), Zelenskyy tidak mengomentari perselisihan dengan Polandia, tetapi ia menyebut kurang membantu Ukraina sama saja memperkuat Rusia.
"Anda bisa pilih membantu Ukraina atau Rusia. Tidak ada penengah dalam perang ini. Dengan melemahkan bantuan ke Ukraina, Anda akan memperkuat Rusia," kata Zelenskyy.
"Dan sebuah Rusia yang kuat, apa yang diharapkan dari itu? Saya pikir sejarah dalam buku-buku dan saksi mata sejak lama telah menjawab pertanyaan ini. Jika seseorang ingin mengambil risiko, baiklah," lanjutnya.
Baca Juga: Kian Panas, Polandia Tempatkan 10.000 Tentara di Perbatasan Belarusia, Khawatir Serangan Wagner?
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.