RAMSTEIN, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin meminta sekutunya untuk berkontribusi lebih banyak dan memberikan sistem pertahanan udara tambahan untuk Ukraina serta guna membantu Ukraina melawan Rusia.
Hal ini disampaikannya meskipun perdebatan semakin marak di Kongres AS mengenai bantuan untuk Kiev.
Tetapi meskipun sekutu AS mengatakan akan membahas bagaimana mereka dapat membantu perlawanan Ukraina, mereka terlihat masih jauh dari komitmen memberikan peluru kendali jarak jauh yang diminta Kiev saat mereka berupaya merebut kembali wilayah yang telah diduduki oleh Rusia pada awal konflik ini.
"Pertahanan udara menyelamatkan nyawa," kata Austin.
"Saya mendesak sekutu dan mitra untuk berkontribusi lebih banyak dalam hal amunisi pertahanan udara apa pun yang dapat mereka berikan ketika Ukraina memasuki musim dingin."
Berbicara pada akhir pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, Austin mengatakan sekutu melakukan pekerjaan yang kredibel dalam memberikan beberapa pertahanan udara ke Ukraina.
"Tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dan itu adalah pesan yang kami sampaikan kepada rekan-rekan kami sebelumnya hari ini. Dan saya yakin mereka akan kembali dan berkontribusi lebih dalam."
Austin juga kembali meminta sekutu memeriksa kembali stok amunisi kaliber 155 milimeter mereka untuk memastikan kelompok ini melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan Ukraina menghadapi musim dingin.
Kelompok ini terdiri dari para pemimpin pertahanan dan militer dari lebih dari 50 negara dan merupakan forum utama untuk mengumpulkan kontribusi senjata, peralatan lain, dan pelatihan untuk usaha perang Kiev. Mereka bertemu sekitar sekali sebulan, secara langsung dan virtual, dan ini adalah pertemuan ke-15.
Baca Juga: Zelenskyy Klaim Serangan Balik Ukraina Raih Hasil Positif, Rebut Kembali Desa Penting di Bakhmut
Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pemimpin Ukraina lainnya berkali-kali meminta senjata jarak jauh. Pendukungnya berpendapat pasukan Ukraina perlu mampu menyerang pasukan dan fasilitas Rusia sambil tetap berada di luar jangkauan.
Tetapi AS menyatakan kekhawatiran bahwa Kiev bisa menggunakan senjata tersebut untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, yang dikenal sebagai ATACMS, dapat memberikan Ukraina kemampuan untuk menyerang target Rusia dari jarak sekitar 300 kilometer, tetapi AS juga punya varian lain dari rudal tersebut yang berdaya jangkau lebih pendek.
Berbicara sebelum pertemuan dimulai, Bill Blair, menteri pertahanan Kanada, mengatakan kepada wartawan bahwa sekutu mendengarkan deskripsi kebutuhan militer pemimpin Ukraina dan sedang mendiskusikan cara-cara baru dan penting untuk membantu memperkuat perlawanan berkelanjutan.
Austin mengatakan 31 tank M1 Abrams yang dijanjikan beberapa bulan yang lalu akan segera mulai tiba di Ukraina, seperti yang sudah diperkirakan.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan tank-tank Abrams sudah tiba di Eropa dan akan segera menyeberangi perbatasan ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena lokasi tepat dari tank-tank tersebut adalah informasi yang sensitif.
Pasukan Ukraina mulai berlatih menggunaan tank serupa pada bulan Juni, sementara yang akan tiba segera sedang diperbarui di AS.
Para pemimpin pertahanan sedang bekerja untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Ukraina, meskipun kekhawatiran yang semakin parah bahwa dukungan publik dan pemerintah internasional terhadap perang, yang telah memasuki tahun kedua, mungkin mulai luntur.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.